Lihat ke Halaman Asli

Purnama Syaepurohman

Perjalanan menuju keabadian

Kecelakaan dan Korupsi

Diperbarui: 10 Januari 2025   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Terdapat beberapa kasus kecelakaan yang menyebabkan korban jiwa dan materil. Kendaraan-kendaraan besar dengan kondisi yang tidak layak, bisa beredar di jalan raya. Kenapa mereka bisa bebas beredar di jalan raya? Karena minimnya pengawasan dari pihak berwenang. Pengawasan yang bolong-bolong inilah yang akan berdampak langsung bagi masyarakat. Masyarakat menjadi korban materil dan nyawa. Karena kendaraan tidak layak jalan bisa beredar bebas di jalanan.

Penting untuk melaksanakan pencegahan. Jika kendaraan besar dapat diawasi, di uji kir, dan diperiksa secara berkala, maka kecelakaan bisa dicegah. Penting bagi aparat untuk melihat perspektif yang lebih luas. Wewenang yang dimiliki harus diterapkan bagi kesejahteraan rakyat banyak. Bus Pariwisata yang bertugas, perlu diawasi kelaikan jalannya. Jangan hanya mencari keuntungan semata. Kong kalikong untuk kepentingan material tertentu oleh oknum-oknum tertentu dibayar oleh nyawa penumpang bus. Oknum tertentu dari pengelola travel, aparat, panitia, dan lainnya. Sistem yang korup berdampak kepada kecelakaan. Ini akan terus berulang, jika tidak ada perbaikan sistem dalam pengawasan kendaraan besar (bus, truk dan sebagainya). 

Sistem yang baik menyelamatkan lebih banyak orang. Kereta api di Jepang terkenal dengan ketepatan waktu dan minimnya kecelakaan. Karena semua orang bekerja keras untuk kepentingan sistem berjalan dengan baik. Tidak ada yang mengkorupsi kondisi untuk keuntungan pribadi ada kelompoknya. Ketika malam hari datang, ada petugas tertentu yang berjalan menyusuri rel kereta, mengecek kondisi rel dengan lampu sorot/senternya. Big Data sebagai sumber informasi juga tersedia dimana-mana pada saat ini. Perkembangan teknologi kamera juga dapat membantu kepentingan sosial yang lebih besar. 

Sebagai negara yang menuju menjadi negara besar, aparat di Indonesia harus bekerja keras untuk profesional dan berteknologi, demi menyelamatkan bangsa. Jika masalah transportasi terus menerus berkembang, tanpa ada solusi, maka kecelakaan-kecelakaan akan makin sering terjadi di masa depan. Bangsa yang besar adalah bangsa yang terus menerus belajar dari masa lalunya dan memanfaatkan teknologi dan ilmu pengetahuan untuk kemajuan bangsanya. Bangsa yang kacau adalah bangsa yang tidak mampu mengelola bangsanya sehingga terjadi terus menerus kesalahan-kesalahan tanpa ada koreksi, semisal pembiaran terhada kebocoran anggaran dan pembiaran sistem yang koruptif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline