Lihat ke Halaman Asli

Giwangkara7

Perjalanan menuju keabadian

Harumatsuri 18 di Uhamka Jakarta

Diperbarui: 23 Mei 2024   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: cuplikan gambar dari instagram harmatuhamka

Festival Musim Semi di Indonesia? Tidak mungkin, karena musim di Indonesia hanya ada dua, musim hujan dan musim kemarau. Walaupun kini karena dampak pemanasan global, musim di Indonesia juga ikur bergeser. Hari ini misalnya, hujan lebat di Jakarta jam 16.35 WIB tanggal 23 Mei 2024. Festival Musim Semi dengan Bahasa Jepang disebut Harumatsuri. Harumatsuri adalah nama bagi kegiatan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka di Jakarta. Pada kegiatan ini diadakan berbagai aktifitas yang berkaitan dengan budaya dan bahasa Jepang. Pengunjung pada acara ini adalah para peminat Budaya Jepang dari kalangan mahasiswa, siswa dan masyarakat umum.

Pada kegiatan ini ditampilkan pertunjukan seni, bazar makanan Jepang, lomba cosplay dan workshop terkait bahasa dan budaya Jepang. Festival ini mempromosikan kebudayaan Jepang kepada masyarakat Indonesia, serta mempererat hubungan antar budaya. Mahasiswa yang menjadi panitia kegiatan ini, didukung oleh para dosen dan alumni. Sponsor kegiatan ini dari berbagai pihak antara lain Japan Fondation dan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta.

Pada Sabtu, 25 Mei 2024, Insya Allah akan diadakan Harumatsuri ke 18 yang berlangsung sejak pagi pukul 7.00 WIB (open gate dan daftar ulang) sampai  pukul 21.30 WIB (Penutupan dan Hanabi).

Jepang adalah negara maju di Asia yang menjadi model Pembangunan bagi negara-negara Asia lainnya. Bagaimana negara yang hancur gara-gara Perang Dunia II kemudian bangkit dan menjadi negara maju. Kemajuan Jepang kemudian mendorong kemajuan negara-negara Asia lainnya seperti Korea Selatan, Singapura, China dan lain-lain. Pendidikan di Jepang berkembang dengan baik. Para pendidik di Indonesia mengenal istilah Lesson study. Lesson study adalah cara bagaimana Jepang memperbaiki proses pembelajaran di sekolah (kelas) yang kemudian di implementasikan di Eropa, Amerka Serikat dan negara-negara lainnya. Di Indonesia Gerakan Lesson Study dipelopori oleh perguruan tinggi keguruan negeri seperti Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Malang, Universitas Sriwijaya, dan lain-lainnya sampai ke perguruan tinggi swasta yang melaksanakan pendidikan guru, disebut Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Kemajuan Jepang yang bisa mengintegrasikan budaya dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tercermin dari beberapa filsafat bangsa Jepang yang juga diimpor ke luar Jepang. Misalnya Bushido dan Kaizen. Bushido adalah jalan ksatria yang merupakan kode etik samurai yang mengutamakan nilai-nilai seperti kehormatan, kesetiaan, keberanian, dan disiplin. Kaizen adalah perbaikan berkelanjutan yang mendorong peningkatan terus menerus dalam segala aspek kehidupan baik pribadi maupun profesional.

Ikigai juga menjadi filsafat hidup yang menarik bagi bangsa non Jepang. Kebahagiaan pada versi Jepang. Ikigai berarti "alasan untuk hidup" atau "alasan untuk bangun di pagi hari". Ini adalah konsep menemukan makna dan tujuan hidup yang memberikan rasa kepuasan dan kebahagiaan. Ikigai adalah keseimbangan antara apa yang Anda kuasai, apa yang dunia butuhkan, dan apa yang Anda dapatkan sebagai imbalan.

Hariman Siregar dari mahasiswa Universitas Indonesia di Jakarta adalah tokoh yang terlibat dalam Gerakan Lima Belas Januari 1974. Gerakan itu adalah Gerakan menolak produk dan investasi Jepang di Indonesia. Namun gerakan mahasiswa dan masyarakat tersebut dapat dipadamkan oleh pemerintah rezim Orde Baru. Sejak itu investasi Jepang berkembang pesat di Indonesia sampai sekarang. Industri otomotif Jepang banyak diproduksi di Indonesia, bahkan lebih banyak daripada di negerinya sendiri. Indonesia adalah pilihan bagi pabrikan otomotif Jepang selain di Amerika Serikat, China, Brasil, Thailand, India, Eropa dan Meksiko. Kekuatan Orde Baru mendukung berkembangnya perekonomian Indonesia, antara lain dengan investasi Jepang di Indonesia. Jurusan Bahasa Jepang pertama di Indonesia pertama kali didirikan di Universitas Indonesia. Berikut ini data-data yang diambil dari situs resmi Persada dan Kaji.

Pendidikan Bahasa Jepang sebagai program studi di FKIP Uhamka mempunyai pangsa pasar mahasiswa peminat bahasa Jepang. Bahasa Jepang juga menjadi peminatan di sekolah-sekolah menengah. Kegiatan mahasiswanya cukup intensif, antara lain pemagangan mahasiswa ke Jepang, baik ke industri maupun ke lembaga pendidikan.

Situasi di Jepang saat ini memberikan peluang bagi mahasiswa Indonesia untuk berkarir di Jepang. Karena lowongan pekerjaan dan gaji di Jepang cukup menjanjikan, asalkan mempunyai modal keterampilan dan bahasa yang memadai. Program Studi juga banyak menerima tawaran dari berbagai lembaga yang mengirim tenaga kerja untuk bekerja di Jepang.

Sejak tahun 1933 sudah ada beberapa mahasiswa Indonesia yang bermukim di Jepang dan di tahun yang sama telah berdiri organisasi Serikat Indonesia (SI) di Tokyo yang mempunyai koordinasi yang baik dengan rekan-rekan mereka yang berada di Eropa. Terbukti pada tahun 1933 kunjungan rombongan Bung Hatta ke Jepang yang membangkitkan semangat patriotik dan anti penjajahan dalam menuju cita-cita Indonesia merdeka.

Secara berangsur usai Perang Dunia II dan Indonesia memperjuangkan kemerdekaannya sejak tahun 1947, pemuda Indonesia kembali ke Tanah Air. Banyak diantara mereka yang bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) melawan agresi Belanda antaranya Alm. Jenderal TNI (Purn) DR.H. Yoga Soegomo Mantan Ketua Umum BPP-PERSADA, Brigjen TNI ( Purn ) Drs. W.D. Sukisman, Mantan Rektor Universitas Darma PERSADA (UNSADA) dan yang meninggal dunia dimedan laga seperti Bapak Soepadi, ketika agresi kedua. Tahun 1952 dan 1953 dengan PP-32 Indonesia mengirimkan tentara pelajar untuk melanjutkan pendidikannya di Jepang dan mereka disambut oleh pimpinan Serikat Indonesia ketika itu diantaranya Bapak Hasan Rahaya, Mantan Sekretaris Jenderal BPP-PERSADA, dan mulai tahun 1953, Serikat Indonesia diganti menjadi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) pada tahun 1959 dibawah Ketuanya Alm. Bapak Gandung Hartono.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline