Lihat ke Halaman Asli

Giwangkara7

Perjalanan menuju keabadian

MACORA di Universitas Muhammadiyah Makassar

Diperbarui: 20 Oktober 2023   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penutupan MACORA di Unismuh Makassar 10-11 Oktober (dok.pribadi)

Pada tanggal 10 Oktober 2023 dilaksanakan ASKUI PTMA MACORA di Makassar. Acara ini merupakan pertemuan tahunan Asosiasi Kantor Urusan Internasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah se Indonesia dengan tema Macora, yang dalam Bahasa Bugis berarti "terang". Disini diartikan sebagai singkatan dari Muhammadiyah Annual Collaborative Activity. Pertemuan dilaksanakan untuk memilih kepengurusan Asosiasi KUI PTMA periode 2023-2025 dengan tuang rumah Universitas Muhammadiyah Makassar. Pada kesempatan ini, yang dilaksanakan di Hotel Aryaduta Makasar, hadir mewakili Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan membuka acara Prof. Jamhari Makruf, PhD. Sebagai pimpinan Majelis yang membawahi aktifitas internasionalisasi.

Hadir pada kesempatan ini 56 PTMA dari berbagai penjuru Indonesia. Prof. Jamhari Makruf pada pembukaannya menyampaikan bahwa internasionalisasi sebagai sebuah kesempatan untuk berkembang lebih lanjut. Untuk itu, menurut Prof. Jam, diperlukan program English-isasi di perguruan tinggi Muhammadiyah -- 'Aisyiyah, yang mendorong bagi program internasional di universitas. Prof. Dr. Ambo Asse, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, pada sambutannya menyampaikan pentingnya pertumbuhan dan perkembangan internasionalisasi pada perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia.

Pada kegiatan tersebut disampaikan beberapa materi terkait aktifitas internasionalisasi yang dilakukan oleh anggota. Salah satunya adalah Faujia Umasugi, Kepala Biro Humas, Kerjasama dan KUI Universitas Muhammadiyah Maluku Utara  (UMMU) yang menyampaikan aktifitas magang dan praktik mengajar luar negeri ke Thailand dan Taiwan. Salah satu karya yang patut diapresiasi dari praktik karya mahasiswa adalah Modul 2 Bahasa. Modul tersebut memperkenalkan Indonesia dalam dua Bahasa, Indonesia dan Thailand. Modul yang memiliki HAKI dan ISBN. Menurut Faujia, kegiatan magang internasional harus dilakukan dengan terencana dan sistematis dari sejak perencanaan sampai ke pelaksanaan, evaluasi maupun publikasinya. Sementara Saprudin, Kepala Kantor Urusan Internasional Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), mendorong agar perguruan tinggi yang melaksanakan praktik magang internasional melalui asosiasi, juga menandatangani nota kesepahaman dengan sekolah lokasi magang luar negeri Thailand, bukan sekedar dengan asosiasi/Association of Education Cultural International, yang berbasis di Sekolah Ekappap di Provinsi Krabi. Dosen yang melaksanakan kegiatan juga perlu untuk menambah kegiatan, misalnya Pengabdian kepada Masyarakat Internasional (misalnya judul school branding & cross culture education). Branding di Thailand Bernama KKN -- PPL, tambah Saprudin.

Idham, Kepala KUI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, menyampaikan data bahwa belasan ribu warga Indonesia di Kerajaan Saudi Arabia, Tawau di Malaysia, dan Davao di Filipina bisa menjadi target KKN Internasional yang bisa digarap oleh anggota ASKUI. UMY saat ini sudah mendelegasikan aktifitas internasional ke unit lainnya. Seperti penerimaan mahasiswa baru warga negara asing di Biro Admisi, dan KKN Internasional diatur oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat. Condro, dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto menyatakan bahwa UMP memiliki langganan Kampung Velda Airtawar di Johor, dan PCIM. Mereka memiliki Sanggar Belajar dikelola oleh Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah di Malaysia. UMP juga melaksanakan 5 in 1 program, selama 2 minggu dengan perguruan tinggi Filipina. Rizal Akib dari Kantor Urusan Internasional Universitas Muhammadiyah Sorong, Papua Barat, menyampaikan keinginan untuk menambah program menjadi empat bulan, dan telah dilaksanakan bersama Universitas Muhammadiyah Gresik.

Yordan Gunawan, Kepala ASKUI PTMA, yang mengisi materi tentang Administrasi Keimigrasian, menyampaikan beberapa kiat untuk menambah jumlah mahasiswa asing. Mahasiswa asing juga memiliki "perilaku yang beresiko", oleh karena itu Kepala KUI harus mampu untuk menghadapi berbagai tantangan seperti itu. Mahasiswa asing datang dari beragam negara, dan beragam perilaku. Mahasiswa asing bisa menjadi pendorong bagi perangkingan, seperti juga dosen asing.

Pada acara ini terpilih Formatur Pimpinan Asosiasi Kantor Urusan Internasional PTMA periode 2023-2025, yang akhirnya memilih Condro Nur Alim, PhD. Sebagai Ketua Umum Asosiasi. Lulusan  program doctoral di University South Australia, Australia ini, menjabat sebagai Kepala Biro Kerja Sama Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Menggantikan Yordan Gunawan, mahasiswa Program Doktoral di Fomfeu Pabra University, Barcelona, Spanyol. Yordan juga menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Spanyol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline