Lihat ke Halaman Asli

Giwangkara7

Perjalanan menuju keabadian

28 ke 28

Diperbarui: 28 Agustus 2023   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

28 Agustus 2023, hari ini genap sebulan setelah pemilihan Dekan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. 28 Juli adalah waktu saat Rapat Senat Tertutup, untuk Pemilihan Dekan periode 2023 -- 2027. Pada hari ini dilaksanakan Asesmen Lapangan dari Tim Akreditasi Lamdik ke Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UHAMKA. Prosesi penyiapan borang dilaksanakan pada periode kepemimpinan sebelumnya, sehingga sebagai Dekan baru, tidak memiliki andil yang besar bagi hasil akreditasi program studi tersebut. Pendidikan Geografi telah terakreditasi A menurut sistem akreditasi BAN-PT, oleh karena itu, untuk memperoleh hasil Akreditasi Unggul dari Lamdik, sangat memungkinkan. Kalaupun tidak tercapai, maka hasil Baik Sekali juga akan memuaskan para pihak.

28 Juli 2023, diadakan pemaparan visi dan misi Bakal Calon Dekan FKIP UHAMKA, yang dihadiri oleh anggota Senat FKIP UHAMKA, Dosen, Staf, dan Mahasiswa. Dari enam calon pendaftar, lima akhirnya yang menembus ke babak pemaparan dan pemilihan. Disebut Bakal Caon, karena di Muhammadiyah, keputusan tertinggi ada pada kelembagaan di atasnya, yang memutuskan berdasarkan aturan yang berlaku. 28 Juli 2023, Hari Jumat, mulai pukul 9 pagi adalah waktu bersejarah bagi saya. Memaparkan visi dan misi bersama Dr Safrul (PGSD), Dr Kasriman (PGSD), Dr. Lelly Qodariah (Pendidikan Sejarah), Dr. Nini Ibrahim (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), dan Wahidin, M.Pd. (Pendidikan Matematika). Pemaparan dilaksanakan sejak pukul 9 pagi sampai sebelum sholat Jumat. Pemilihan Dekan dilaksanakan setelah Sholat Jumat. Satu dari ke enam calon selain saya, Prof. Dr. Prima Gusti Yanti, melewatkan salah satu langkah menuju kandidasi, yaitu Wawancara "fit and proper test" ke hadapan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, yang diketuai oleh Dr. Akhmad H Abubakar.

Anggota Senat Fakultas terbelah menjadi dua bagian, 29 orang memilih Purnama Syae Purrohman, dan 11 orang memilih Lelly Qodariah. Sementara 4 calon lainnya memperoleh suara 0. Inilah hasil pemilihan dekan menurut suara senat yang terjadi pada tanggal tersebut. Pencapaian tersebut tentu saja hasil dari usaha yang serius dari tim. Tidak lupa juga pertolongan dari langit. Mengetuk pintu-pintu langit dengan bermunajat, meminta yang terbaik untuk kehidupan diri, keluarga, organisasi, dan semua orang yang mendukung niat baik ini. Dilanjutkan dengan proses yang baik, dan berharap hasil yang baik.Kemenangan ini bukan suatu hal yang patut diselebrasikan, tetapi menjadi sesuatu yang perlu direnungkan. Untuk menuju kemenangan ini telah dilakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak terkait, dan dukungan dengan berbagai pihak. Tidak lupa juga meminta doa restu dari keluarga di Jakarta maupun di Bandung. Pada tanggal 23-24 Juli 2023 pulang ke Bandung Barat, bertemu dengan Ema, berziarah ke kuburan Bapa, dan memohon doa restu dengan keluarga yang ada di Bandung. Sebelum sampai ke Bandung Barat, menemui Bapak dan Ibu Mertua, dengan niatan yang sama.

Bahwa jabatan yang semakin tinggi, kekuatan yang lebih besar, berkonsekwensi terhadap tanggung jawab yang lebih besar. Seperti yang dapat dikutip dari film Superman "With great power comes great responsibility."Tidak boleh bersikap semaunya. Karena semua mata akan menyoroti perbuatan pemimpinnya. Harus lebih bertanggung jawab terhadap semua bawahannya. Melayani stakeholders di fakultas dengan sebaik-baiknya. Mewakafkan waktu untuk amal usaha Muhammadiyah, lebih besar daripada yang biasa dilakukan oleh yang biasanya. Diatas rata-rata.

Seorang mantan Rektor dan pemimpin Muhammadiyah sering memberikan quote berbahasa Inggris, yang menyatakan bahwa: jika ingin disenangi semua orang: jadilah penjual es krim.... Jika mau jadi pemimpin, maka konsekwensinya adalah ada orang yang suka dan ada yang tidak suka. Dari quote tersebut memberikan pelajaran tentang tanggung jawab dan perjalanan pencapaian tujuan organisasi. Jika ingin mencapai tujuan tersebut, maka bisa jadi dalam prosesnya, ada saatnya untuk menghadapi kesukaan dan ketidaksukaan. Ada pujian dan ada celaan. Celaan bisa membuat sakit hati, dan pujian bisa membuat tinggi hati. Pujian juga bisa melenakan seseorang, sehingga melupakan jatidirinya. Pepatah lain mengatakan bahwa "jangan merasa aman dari orang yang memujimu, bisa jadi dia akan mencelamu dengan sesuatu yang tidak ada padamu". Satu pepatah lagi menyatakan: jangan biarkan hati Anda mendapatkan kesenangan dengan pujian dari orang lain atau anda akan sedih dengan kecaman mereka".

Untuk mengikuti Pemilihan Bakal Calon Dekan, seseorang harus memenuhi kualifikasi minimal yang dipersyaratkan. Panitia Pemilihan akan mengirimkan surat kepada semua yang memiliki kualfikasi menjadi calon. Hanya calon yang mengisi formulir kesediaan, yang akan melalui proses selanjutnya. Dari calon yang menyatakan kesediaan, kemudian diminta untuk melengkapi persyaratan. Setelah syaratnya lengkap, maka dinyatakan sah sebagai Bakal Calon Dekan.

18 Juli 2023, terjadi Wawancara bakal Calon Dekan Fakultas dari UHAMKA, dalam kerangka fit and proper test, bersama 13 Formatur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi DKI Jakarta. Tidak semua pimpinan menanyakan sesuatu, tetapi semua menyimak apa yang disampaikan oleh Bakal Calon. Beberapa pertanyaan mengarah kepada aspek keagamaan dan juga wawasan kemuhammadiyahan dan aspek lainnya. Untuk menjadi pemimpin di amal usaha Muhammadiyah, maka seseorang harus memiliki bekal ideologis yang mumpuni. Karena akan menjadi role model bagi pengembangan amal usaha ke depan.

7 Juli 2023, melalui tahapan wawancara dengan Badan Pelaksana Harian Universitas, dan Wakil -- Wakil Rektor. Badan Pelaksana Harian terdiri dari unsur Pimpinan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan unsur Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pertanyaan yang diisampaikan sekitar visi, misi, strategi pencapaian dan komitmen yang akan dilaksanakan jika terpilih menjadi Dekan FKIP UHAMKA. Salah seorang pimpinan bertanya dengan Bahasa Inggris, sehingga memerlukan effort yang lebih dalam menjawab pertanyaan dan diskusi.

Akhirnya, sebuah nasihat penting dari seorang tokoh penting untuk disimak. Niat baik, proses baik, dan hasil baik. Segala sesuatu akan dimulai dari menjaga hati dengan niatan yag baik. Jika hatinya tidak baik, maka akan membawa kerusakan pada perilaku. Memimpin di era perubahan juga bukan hal yang mudah. Jumlah mahasiswa cenderung menurun, sedangkan jumlah dosen cenderung memerlukan pembiayaan yang meningkat. Karena mereka sudah berkualifikasi akademik yang terus meningkat. Perlu upaya-upaya serius untuk mengatur agar tata kelola dapat berjalan dengan baik.

Berbicara tata kelola, dibutuhkan pendekatan baru dalam manajemen tata kelola. Pada masa lalu terkenal teori pembagian kerja "Taylorisme". Pada saat ini, teori itu sudah terpatahkan. Muncul gerakan unboss yang mendorong potensi staf berkembang optimal. Pemimpin pada masa sekarang tidak lagi membutuhkan kepemimpinan yang bossy, tetapi kepemimpinan yang dapat mendorong kemajuan organisasi dengan beberapa inovasi dan kreasi. Menjadikan organisasi lebih "human-centric and less bureaucratic". Merujuk Lars Kolind dan Jacob Btter: Unboss adalah undangan untuk memperluas basis pengetahuan pada pekerjaan organisasi anda, bukan sekedar keterampilan-keterampilan teknik. Seorang unboss lebih menjadi pelayan daripada seorang tuan. Unboss ialah seseorang yang membuat segala sesuatu menjadi mungkin, bukan sekedar memberikan perintah. Seorang pemimpin bukan sekedar boss. Seorang desainer bukan sekedar produser. Pemikiran unboss meredifinisi perusahaan sebagai jejaring sosial atau komunitas dengan sebuah tujuan -- dengan kata lain, sebuah gerakan.

Tidak menjual produk kepada pelanggan -- tetapi mencipatakan nilai bersama dengan pelanggan. Tidak memiliki pekerja, tetapi mitra. Unboss merangkul, tidak mengeluarkan, berkarakter tidak terbatas, daripada terbatas, berfokus pada pembelajaran, bukan sekedar menyandarkan diri pada yang sudah dikenali. Dipimpin oleh para pemimpin, bukan oleh para bos, dan lebih berdasarkan nilai-nilai daripada kekuasaan. Buku ini masuk pada daftar Sergio Caredda: Rebel at Work List of Books.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline