Lihat ke Halaman Asli

Giwangkara7

Perjalanan menuju keabadian

Anggota Baru RSDC

Diperbarui: 27 Maret 2021   07:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menjadi anggota RSDC bukanlah kemauan tersendiri. Bermula dari adanya gejala gejala meriang lalu mulai tidak enak badan. Masih masuk kerja, karena ada tamu dari luar yang datang secara offline. Beliau bercerita di negaranya, di belahan Asia Tengah, sekolah sudah mulai masuk. Bahkan saya dengar dari kolega disana, konser sudah diperbolehkan.

Selasa, Setelah acara penerimaan tamu, ada pemeriksaan swab antigen. Saya termasuk yang didaftar. Saya positif!.

Tapi saat itu belum diberi bukti resminya. Jadi sore itu saya masih menjalankan aktifitas mengajar, secara daring. Petugasnya meminta saya swab PCR. Tapi karena ada jam kerja, maka saya tidak bisa. 

Rabu, Pagi besoknya, saya dapat hasil swab antigen via WA, siangnya saya ke klinik untuk RT PCR. Setelah itu pulang ke rumah dan mulai jaga jarak dan pakai masker. Mulai berhenti masuk kantor.

Kamis ada 3 kelas daring, pagi jam 7. Siang jam 1, dan sore pukul 6.30. Saat mengajar siang terkirim WA dari klinik, positif! Mulai lebih jaga jarak. Menghubungi petugas RT untuk koordinasi. Pak RT menghilangkan dengan Puskesmas Kelurahan. Petugas itu mewawancarai dengan kondisi yang ada maka saya ditempatkan di RSDC

Jumat pagi anggota keluarga di swab di Puskesmas Kecamatan. Jumat siang saya beserta rombongan berangkat menuju Hotel Ibis dan RSDC Wisma Atlet. Ada 12 orang se kecamatan yang dibagi dua tempat. Sampai di RSDC diperiksa tensi, dan diberi gelang khusus. Disampaikan juga berapa lama akan tinggal, dan ada syarat-syarat tertentu sebelum lulus jadi alumni RSDC. Habis magrib diperiksa lebih lanjut mengenai Rontgen dada, EKG dan ambil darah. 

Pagi hari jatah sarapan pagi plus lima macam obat sudah menunggu. 

Saya di Tower 4. Dukungan Kesehatan Holistik dari pengelola hadir dengan kajian spiritual dan siaran tentang kesehatan mental melalui semacam podcast. 

Semoga keluarga tidak positif, dan saya juga mendapat dukungan terbaik untuk sembuh di sini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline