Lihat ke Halaman Asli

Giwangkara7

Perjalanan menuju keabadian

Merubah Diri dengan Berperilaku Berkemajuan

Diperbarui: 8 Oktober 2018   17:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bagi orang yang pernah merasakan hidup di budaya lain, pasti akan berperilaku agak berbeda dengan mereka yang selalu ada dalam lingkungan zona nyaman. Zona nyaman itulah yang melenakan.

Maka dari itu, jika ingin merubah nasib, maka janganlah berperilaku yang biasa-biasa saja. Apa yang diucapkan harus sesuai dengan apa yang dilakukan. Sebentar, betul-betul sebentar. Tidak ada miss out dalam berjanji.

Lihatlah gaya berjalan orang-0rang di Singapura, Kuala Lumpur, atau di negeri asing lainnya yang lebih maju. Mereka gesit bekerja dan cepat dalam berjalan, tidak menyia-nyiakan waktu dalam sesuatu yang tidak bermanfaat. Masya Allah... Ingin memperoleh hasil maksimal tapi usaha minimal, ini seperti pasukan SKS, sistem kebut semalam. Mau nilai bagus tapi usaha minimal. Para guru sering kalimengingatkan para peserta didik "Ingat, usaha tidak akan mengingkari hasil". Gusti Allah ora sare.

Sekolah di luar negeri adalah sebuah impian yang perlu dikejar dengan serius. Bukan sekedar angan-angan dengan upaya minimal. Mendorong kereta penuh dengan muatan yang berat adalah lambat. Perlu usaha yang maksimal.

Kalau bicarakan karakter bangsa Indonesia kepada anak muda, maka hal-hal yang jelek mengemuka. Kita ini bangsa yang "jam karet", suka "KKN", dan melanggar aturan/aturan ada untuk dilanggar, serta menyukai plagiarisme. Setiap orang punya jalan hidup masing-masing yang tidak bisa diseragamkan. Memiliki his own way. Menurut Dewa Oka Prayoga, kita harus bergerak terus untuk memperoleh kemajuan dan kebaikan.

Lalu melakukan berbagai hal, karena solusi itu dekat, kemudian ingat adanya detonator kebaikan. Bantu orang lain sebanyak-banyaknya. Jika hidupmu penuh masalah yang tidak ada selesai-selesainya, bantulah orang lain. 

Nikmati proses, jangan banyak berkeluh kesah. Kemudian bersihkan diri dengan perbanyak istighfar. Menghindari atau mengurangi maksiat dalam keseharian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline