Lihat ke Halaman Asli

Giwangkara7

Perjalanan menuju keabadian

Mencari Inovasi ke Hungary

Diperbarui: 7 November 2016   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Perjalanan waktu membawa saya bertemu Pak Doktor Dani, yang kini sudah menjadi Dekan di Itenas. Beliau adalah Doktor Pertama dari Hungaria, since the black G30 S PKI memberi efek bagi para ilmuwan Indonesia yang belajar disana. Yaa Hungaria adalah negeri para penemu, beberapa barang yang familiar kita kenali dalam kehidupan sehari-hari berasal dari Hungaria, atau paling tidak, ditemukan oleh orang-orang yang aslinya adalah penduduk Hungaria :). Karena rejim yang berubah mereka akhirnya meninggalkan negeri itu. 

Kulkas adalah salah satu contohnya. Hungaria juga negeri bagi para ilmuwan peraih hadiah Nobel (ada 16) sejak tahun 1905. Maka ketika ada undangan untuk menghadiri Indonesia Hungary Higher Education Forum sehari sebelum demo massal 4 November, saya datang ke lokasi tersebut. Disana hadir perwakilan dari beberapa universitas dari Hungaria. Selain itu juga ada perwakilan dari Kedubes Hungaria di Jakarta. Kita diberi kesempatan untuk saling berkomunikasi antar perguruan tinggi, untuk mendekatkan diri antara Indonesia dengan Hungaria.

Memang rangking pedidikan tinggi-nya tidak termasuk 100 besar. Namun melihat latar belakang negara yang ada di Eropa Tengah ini, cukup menarik. Apalagi pada beberapa tema perkenalannya, disitir film terbaru Asma Nadia dengan latar belakang Hungaria, yang konon katanya disebut "little Paris". 

Acara ditutup dengan pameran foto Hungaria oleh Sekjen Kemenristek Dikti Bapak Ainun Naim, bersama dengan DIbu Dubes, dan seorang Menteri dari Hungaria yang sengaja datang ke Indonesia.

Oh iya, untuk pemburu beasiswa, Hungaria menawarkan beasiswa STIPENDUM HUNGARICUM untuk menarik warga negara asing belajar ke Hungaria. Baik level sarjana, master, dan doktoral, juga bagi non gelar dan kelas persiapan/kelas profesi. Bisa di akses di SINI. Atau secara kelembagaan bisa dihubungi di TEMPUS PUBLIC FOUNDATION yang mengelola kerjasama-kerjasama antar lembaga. link-nya dapat dibuka di SINI.

One more thing, if you want some gimmick about Study in HUngary please open this youtube chanel

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline