Lihat ke Halaman Asli

Giwangkara7

Perjalanan menuju keabadian

Bagaimana Sumber Daya Manusia Anak Muda Berkembang

Diperbarui: 18 Maret 2016   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini memperoleh kesempatan untuk mengemukakan pendapat tentang pendidikan tinggi dengan mahasiswa jurusan. bahwa peluang akan selalu ada bagi yang mau berusaha dan konsisten dalam upayanya. Pendidikan tinggi di luar negeri bukan hal yang tidak mungkin dicapai, karena peluang-peluang semakin besar dan banyak. Pemerintah membuka peluang-peluang tersebut, demikian pula pihak luar negeri. Asal ada kemauan, pasti ada jalan.

[caption caption="Wakil Ketua MPR bersama Dekan FKIP UHAMKA membuka Acara HIMA PEKOM Sumber Foto : www.gatra.com"][/caption]

Mahasiswa jurusan mengadakan acara. Didatangi oleh 16 perguruan tinggi peserta dari seluruh Indonesia. Tentu saja ini kerja keras yang patut diacungi jempol bagi Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi, FKIP UHAMKA, serta Ikatan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Seluruh Indonesia (Imapesi). Bahkan acara ini bisa mendatangkan Keynote speech dari Wakil Ketua MPR Bapak Mahyudin ST, MM. (Partai Golkar) yang sekaligus membuka acara Seminar nasional tersebut adalah suatu prestasi, demikian pula dengan kemampuan untuk memperoleh sponsor dari Kompas dan lembaga-lembaga lainnya. Bahkan acaranya diliput oleh beberapa media seperti GATRAonline ataupun Liputan6.com

Seorang peserta dengan cerdas menggaris bawahi pembicaraan seminar dengan kata : perubahan. Yaa memang benar, untuk bisa maju bersaing di ASEAN ataupun dunia, maka kita mesti mampu untuk mengarungi arus perubahan. IPK tidak terlalu penting. Yang penting adalah bagaimana mahasiswa mampu memiliki jejaring dan memiliki soft skills yang mumpuni. Konsistensi, persistensi dan kerja keras.

Seperti tulisan rekan kompasiana di headline hari ini. Tentang Orang Papua Asli, yang semakin menurun kuantitas dan kualitasnya. Memang benar perlu ada upaya pemerintah mendukung mereka. Namun yang paling penting lagi adalah kemauan untuk berubah dari masyarakat Papua Asli. Inner power. Kebiasaan-kebiasaan buruk harus ditinggalkan agar populasi dan kesehatan mereka membaik.

Beberapa kali saya ke Sorong, bagaimana kota ini banyak memperoleh kemajuan yang pesat. Mungkin yang paling pesat di Papua Barat. Sebegitu pesatnya sehingga kadang terjadi gesekan-gesekan antar pendatang dan penduduk asli. Untuk maju, dibutuhkan sinergi yang jelas antar berbagai pihak. Kalau tidak, maka kemajuan semu saja. Seperti pembangunan jaman Orde Baru yang dibangun atas dasar pinjaman, sehingga maju tapi semu, demikian mengutip Prof. A. Madjid Latief dari UHAMKA.

Meraih pendidikan tinggi saat ini bukanlah hal yang tidak mungkin. Bahkan sampai ke luar negeri. Saat ini jika mau dan kerja keras, usia 30 atau dibawahnya meraih gelar doktor bukanlah hal yang tidak mungkin. Kalau menurut Johanes Surya dengan memperkuat MESTAKUNG (Semesta Mendukung), Kalau menurut Kaprodi Pendidikan Ekonomi FKIP UHAMKA Dr. Hj. Sri Astuti, M.Pd. adalah mempertahankan etos KETAHANMALANGAN. Lalu A. Fuadi dan Akbar Zainuddin memberi catatan di kertas kecil... MAN JADDA WAJADA, MAN SHOBARO DHOFIRO.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline