Lihat ke Halaman Asli

Giwangkara7

Perjalanan menuju keabadian

Kompasiana semakin populer di tahun 2014

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Hari berganti, tahun berganti dan umur semakin berkurang. Jatah untuk menghirup udara bumi semakin sedikit. Bahkan tidak tahu sampai kapan akan berakhir. Karena ternyata Sang Kekuatan Kekal memiliki perhitungan tersendiri untuk mencabut ajal manusia. Mao Zedong misalnya, bisa berusia lanjut walaupun ia merokok dan minum arak. Seorang saudara malah meninggal karena terlalu banyak merokok pada usia di bawah lima puluh tahun.Tahun 2014 merupakan tahun yang istimewa bagi bangsa Indonesia karena akan ada pemilihan anggota parlemen dan presiden. Pesta demokrasi yang akan berbeda karena peran media massa dan masyarakat madani semakin menguat, sementara partai-partai semakin kehilangan pamornya (karena korupsi dan lain-lain).
Kompasiana semakin populer, dan rombongan baru penulis berdatangan, serta rombongan lama ada yang perlahan-lahan mulai mengurangi dan bahkan berhenti menulis.Ada juga rombongan penulis politis dan politikus yang mengharubirukan perkompasianaan. Bangga juga nulis disini, karena ternyata pak Presiden juga mengamati tulisan-tulisan disini. Terutama yang bernada-nada kritik dan fitnah (katanya).
Niat awal menulis adalah berbagi dan berhubungan (to share and to connect), maka tuliskanlah apa yang menjadi keinginan untuk ditulis. Karena menulis itu adalah mengikat makna, seperti judul buku produk Mizan yang cukup impressif karangan Om Hernowo "Mengikat Makna". Saya termasuk rombongan tiada hari tanpa menulis di kompasiana, namun karena berbagai kesibukan kegiatan itu mulai berkurang. Padahal manfaatnya banyak sekali dengan setiap hari menulis itu. Rekor yang tak terpatahkan setiap hari ngeblog masih dipegang oleh Prof. Dr. Imam Suprayogo sampai sekarang... Kayaknya Musium MURI juga kewalahan untuk mencatatnya, karena tidak ada pembandingnya. Beliau sekarang adalah mantan Rektor di Universitas Islam Negeri Malang. Semoga Allah memberkahi beliau yang selalu memberi manfaat bagi masyarakat melalui tulisan-tulisan mencerahkannya.
Para admin juga semakin profesional. 'Disclaimer' di bawah tulisan kompasianer ssemakin pendek, tetapi pesannya jelas dan tegas. Kompasianer harus tanggungjawab atas apa yang ditulisnya. Bagi yang sudah terverifikasi, maka mempermudah bagi parapihak yang dirugikan untuk menuntutnya :).
Kita hidup dan memiliki pengalaman, wawasan, bacaan, keinginan, gagasan, atau apapun. Jika itu positif dan mencerahkan (atau memberdayakan), maka alangkah baiknya jika di bagi-bagikan kepada khalayak masyarakat yang lebih banyak. Siapa tahu menjadi manfaat bagi orang lain.Biarlah para pemburu ketenaran memperbanyak link tulisan dimana-mana. Para politikus mulai ancang-ancang membuat strategi mengerek popularitas dimana-mana. Kaum masyarakat madani akan tetap teguh menekuni jalan non politik. Karena politik juga perlu orang-orang yang berakademik. Gairah berpolitik itulah yang menarik Anies Baswedan untuk masuk ke gelanggang politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline