Lihat ke Halaman Asli

Giwangkara7

Perjalanan menuju keabadian

Helliwell dan Putnam Menulis tentang Modal Sosial dan Pendidikan

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tulisan tersebut merupakan kajian terhadap penelitian yang dibuat oleh NJB-S (Norman Nie, Jane Junn, Kenneth Stehlik-Barry). Dengan menggunakan data penelitian NJB-S dan data US General Social Survey  dari tahun 1972 sampai 1996 dan DDB- Nedham Life Style, data dari tahun 1974 – 1997.

Pendidikan merupakan prediktor bagi keterlibatan politik dan keterlibatan sosial yang sangat dan paling penting. Meningkatnya rata – rata tingkat pendidikan meningkatkan kepercayaan dan tidak mengurangi tingkat partisipasi (dalam politik maupun sosial). Saking pentingnya, menjadi tren di kalangan politikus dan masyarakat umum untuk memiliki gelar pendidikan tinggi jenjang Master atau Doktor, untuk kemudian digunakan di belakang namanya sebagai gengsi dan alat pemasaran.

Teori dasar NJB-S adalah pendidikan merupakan alat sortir bagi distribusi kesempatan untuk partisipasi yang bermanfaat. Dengan demikian, maka semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin terbuka kesempatan individu untuk bersaing memperoleh pengaruh dan aktifitas. Tetapi peningkatan tingkat pendidikan secara umum tidak mempunyai dampak seperti itu. Mereka berdalih bahwa hipotesis dampak relatif pendidikan seperti ini tidak berlaku universal, namun mengenali bahwa pada beberapa hal, peningkatan rata – rata tingkat pendidikan dapat memberikan dampak positif.

NJB-S membagi tiga jenis dampak yaitu dampak relatif murni, seperti dijelaskan diatas;dampak absolut pendidikan yaitu dampak pendidikan tergantung hanya kepada tingkat pendidikan individual, dan bukan tingkat pendidikan orang lain; serta dampak kumulatif yaitu dimana ada umpan balik positif dari tingkat pendidikan secara umum terhadap tindakan – tindakan dan perilaku – perilaku individual.

Pada kajian ini instrumen yang digunakan dua variabel yaitu keterlibatan sosial dan kepercayaan , dua variabel yang sering digunakan sebagai alat ukur modal sosial. Penelitian dan data yang diatas menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan didukung oleh argumentasi – argumentasi. Melihat latar belakang Putnam sebagai pakar ilmu politik, maka kecenderungan arah paper ini ke bidang politik.

Membaca NBER Woorking Series. ‘Education and Social Capital’. 1999. John F. Helliwell dan Robert D. Putnam.

Wuhan, 2012-11-14




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline