Lihat ke Halaman Asli

Giwangkara7

Perjalanan menuju keabadian

Sotoyisme

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1345573995295542853

Membesarkan dua orang anak di negeri orang memang menantang. Satu anak berusia enam tahun, harus masuk sekolah. Melalui lika-liku perjuangan akhirnya bisa masuk ke kelas satu Sekolah Dasar di Kampus Huashi. Kendala pertama dan utama adalah bahasa, karena anak belum pernah belajar bahasa Mandarin. Sebelum masuk sekolah, diikutkan les bahasa, yaitu bahas Inggris dan bahasa China pada teman disini. Biaya sekolah harus dibayar dimuka untuk enam tahun belajar di SD.

Saat pendaftaran berlangsung diikuti dengan semacam pengenalan sekolah selama sepuluh hari. Pada masa itu anak-anak mendapat pelajaran perkenalan dari Laoshi-nya. Dikelas mendapat hadiah dari laoshi (guru) karena selalu duduk manis mendengarkan guru berbicara. Berbeda dengan siswa lainnya. Pantas saja begitu, lha wong kagak ngarti apa yang disampaikan bu guru!.

Sotoy adalah istilah saya dan istri teerhadap perbuatan sok tahu bagi anak-anak kami. Setelah mengikuti les bahasa dan masuk sekolah, anak pertama saya sering sekali mengoreksi bahasa Mandarin yang kami pakai. Kadang memarahi dengan gayanya yang sotoy ‘ ayah/mamah jangan ngomong China, ngomongnya gak bagus’ katanya dengan penuh percaya diri.

Kalau sedang bermain sendiri, ia menjajar-jajarkan botol, remote control, penghapus, rautan, maupun mainan. Kemudian dia berbicara sendiri dengan bahasa yang hanya dia sendiri tahu artinya. Mungkin yang dia ucapkan adalah kata-kata yang ia serap dari guru, teman-temansekelas, ataupun televisi yang berbahasa mandarin. Kalau ditanya’kakak ngomong apa? Maka ia akan marah. Imajinasinya terganggu.

Anak kedua berumur tiga tahun. Masih belajar berbicara dan paling suka dengan robot. Segala sesuatu pasti dihubungkan dengan robot. Kalau yang ini secara fisik kuat dan aktif. Tidak akan tidur kecuali sudah benar-benar mengantuk. Kesotoyannya adalah suka bermain drama. Kalau suatu saat ia ingin susu, kadang-kadang ia meminta yang lain atau marah-marah tak jelas. Ujung-ujungnya dia akan berkata: ‘mah, susu aja! Susu aja!. Kalau tidak mau mandi dia akan bilang: ‘mah ade sudah mandi, sudah mandi!

'Robot' dede sedang beraksi (Dok. Pribadi)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline