Lihat ke Halaman Asli

Giwangkara7

Perjalanan menuju keabadian

Taobao

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1344466111297920438

Salahsatu kecepatan fungsi internet dalam bertrasaksi di China adalah jual beli online. Alibaba dan Taobao adalah dua nama yang popular dalam kegiatan jual beli online. Alibaba untuk transaksi besar, Taobao untuk eceran. Selain itu banyak juga nama-nama lainnya. Situs jual beli tersebut didukung pula dengan jasa pengiriman. Selama tinggal di asrama, banyak saya jumpai berbagai jenis armada pengiriman barang. Mulai dari pakai sepeda, motor, sampai mobil. Semuanya bergerak menyalurkan barang-barang yang sudah dibeli secara online. Walaupun China ini cukup luas, toko online biasanya mempunyai cabang di setiap propinsi, sehingga biaya kirim praktis lebih murah.

Dengan Taobao bisa dicari barang-barang yang susah dicari. Misalnya alat cukur manual atau makanan Indonesia: Saos pedas, kecap manis, Indomie dan sebagainya. Semuanya bisa didapat secara online, ada penjual di Guangzhou yang menyediakannya. Harganya lumayan murah dibanding dengan harus mengirim langsung dari Indonesia.

Banyak barang yang tersedia, mulai dari sepatu sampai ke peralatan elektronik. Harga bisa lebih murah daripada toko biasa. Namun diperlukan kehati-hatian dan ketelitian. Cara pembayarannya bisa bayar di tempat (cash on delivery) atau bayar dengan kartu bank bahkan sebagian bisa transaksi dengan Palpay dan sejenisnya (‘uang internet’).

Di Indonesia bisnis ini sudah mulai berkembang, namun dengan skala yang lebih kecil dan bergerak secara gerilya. Kekuranganya adalah jasa pengiriman yang belum begitu banyak. Kalau saya perhatikan nama pengiriman yang terpercaya di tingkat lokal hanya Tiki, itupun masih belum bisa meliputi seluruh kota/kabupaten di Indonesia. Ini adalah peluang bisnis untuk menopang bisnis online.

Saat di Jakarta ada beberapa toko online yang saya kunjungi, dan memberikan pelayanan cukup baik. Satu yang sering saya kunjungi dan bertransaksi adalah khatulistiwa, toko buku dan peralatan lainnya. Disini bisa membeli secara COD (bayar ditempat) bagi Jakarta dan sekitarnya. Lumayan daripada harus ke toko buku dan waktu terbuang. Satu lagi adalah glodokelektronik untuk membeli barang elektronik. Selain itu juga masih ada yang lainnya, biasanya toko-toko seperti ini menggunakan jasa kurir sendiri untuk pengiriman barang.

Jasa Tencent QQ (sejenis Yahoo Messenger) juga menjadi alat untuk interaksi pedagang dan calon pembeli secara online. QQ yang sudah bertransformasi menjadi micro-blogging merupakan alat komunikasi dan juga menjadi gerai jual beli online. Pengalaman saya saat membeli tiket pesawat dan membeli kartu telepon perdana membuktikannya. Saya membeli tiket secara online ke sebuah toko yang berhubungan dengan agen resmi menggunakan QQ. Demikian pula saat membeli kartu perdana, penjualnya memperlihatkan sejumlah nomor telpon yang dikirim melalui QQ temannya. Saya memilih salahsatu nomor, masukkan pulsa, maka telepon tersebut sudah bisa dipakai.

Ada dua jenis jejaring sosial yang popular dipergunakan disini yaitu Sina Weibo untuk microblogging seperti twitter, dan Tencent QQ. Keduanya merupakan perusahaan besar yang meraup keuntungan dari dilarangnya Facebook dan Twitter beroperasi resmi di China. Satu lagi mesin pencari Baidu.com yang juga sudah menjual saham ke public. Ketiga perusahaan tersebut merajai pasar jejaring sosial di China. Bayangkan dengan di Indonesia yang senantiasa menjadi pasar Facebook dan Twitter dan produk Barat lainnya. Selamanya menjadi konsumen. Jejaring sosial Koprol yang pernah popular juga dibeli oleh Yahoo!. Sekarang sudah dikembalikan lagi ke pemiliknya.

Cerita unik dari jejaring sosial ini antara lain telah berkembang menjadi sarana berbuat kebaikan. Seperti meminjamkan buku tabungan untuk transfer, sarana memberikan pinjaman kepada yang membutuhkan dengan mekanisme tertentu, dan kegiatan lainnya. Teman-teman di jejaring sosial pesbuk banyak juga yang membuka toko online, namun skalanya belum sedahsyat disini. Kota kelas dua seperti Wuhan, memiliki bisnis online yang begitu marak. Untuk di Indonesia menurut perkiraan saya, bisnis online hanya berkisar di kota-kota besar saja seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, Jogjakarta, dan Semarang. Mudah-mudahan perkiraan saya ini salah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline