Lihat ke Halaman Asli

Kelapa Muda dari Syurga..

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu siang selepas sholat dzuhur saya memutuskan untuk kembali  kerja walaupun jam istirahat saya belum usai. bukan apa-apa, hari itu pekerjaan yang harus saya kerjakan sangat banyak. dalam benak saya pekerjaan hari ini harus segera saya selesaikan hari ini juga, karena jika tidak selesai maka esok hari saya harus melanjutkan pekerjaan itu sendirian. walaupun teman-teman baru akan datang setelah jam istirahatnya usai, tak apalah, pikir saya. yang penting pekerjaan kami dapat diselesaikan pada hari ini. Karena esok hari hari minggu saya harus menghadiri undangan perayaan MAULID Nabi di masjid kampung saya.

Siang itu sangat terik sekali kerongkongan ini sangat kering rasanya, entah mengapa saya berfikir seandainya ada kelapa muda yang dapat diminum pastilah sangat menyegarkan untuk membasuh kerongkomgan saya yang kering ini. Jam di handphone saya sudah menunjukan pukul 01.18 siang, tetapi ada 2 orang teman-teman kerja saya belum juga datang. dalam hati saya mengumpat, seandainya mereka datang pasti saya akan marahi habis-habisan. bagaimana mereka bisa santai-santai untuk telat datang, padahal pekerjaan ini sangat banyak, tidak mungkin pekerjaan ini akan selesai dikerjakan hari ini jika sampai waktu ini mereka belum juga datang, padahal pekerjaan ini harus selesai hari ini juga karena besok saya ada undangan menghadiri Maulid Nabi.

kembali saya melihat jam di Handphone saya, kali ini waktu menunjukan pukul 13.25 tetapi teman-teman kerja saya belum juga datang. hati ini rasanya makin dongkol sekali dan darah ini serasa mendidih, sungguh kelewatan mereka. jikalau datang nanti akan saya"ceramahi" mereka atau bahkan akan saya potong sekalian gajinya bulan ini, umpat saya dalam hati.

astagfirullah berkali-kali saya beristigfar untuk menenengkan hati saya yang sedang sedang panas ini, alhamdulillah setelah beristigfar hati ini kembali dingin. Tapi kerongkongan ini semakin kering saja rasanya, saya kembali menbayangkan seandainya ada kelapa muda pasti airnya laksana air zam-zam yang diminum Nabi Ismail kecil sewaktu kehausan.

dari kejauhan terdengar suara deru motor, itu mereka datang ucap saya dalam hati.  "Assalammualaikim Mas" ucap mereka, " Waalaikumsalam" jawab saya. ketika mereka datang tampak wajah mereka merasa bersalah, sepertinya mereka tahu bahwa mereka akan mendapat "ceramah" dari saya.

"Subhannallah..fabi ayi 'ala irobbikuma tukadziban" ucap saya sambil terbengong. anda tahu kenapa?, teman kerja saya membawa 2 buah kelapa muda. masih antara sadar dan tidak sadar kembali saya mengucapkan subhanallah berkali-kali. ke dua teman saya hanya terbengong-bengong melihat saya. sungguh hidup ini laksana di surga, sungguh cepat Allah menghadirkan keinginan saya, apa yang saya inginkan langsung diberikan oleh-NYA.

fabi ayi 'ala irobbikuma tukadziban..lalu, nikmat tuhan mana lagi yang hendak engkau dustakan..

Teruntuk ke dua teman saya terimakasih banyak atas kelapa mudanya, maaf  karena sore harinya kalian masih dapat "ceramah" dari saya. ini demi kebaikan kita dan kelancaran usaha ini.. wass.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline