Lihat ke Halaman Asli

Alqur'an, Agen Zionis, dan Senjata Pamungkas (Nuklir)

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak artikel “Tanah Jawa : Negeri  Para Nabi” dan artikel “Indonesia adalah The Promised Land Bagi Bani Israel” saya rilis sejak tahun 2009, banyak komentar khususnya dari kalangan sahabat-sahabat muslim saya dengan tuduhan sebagai ‘agen zionis’. Berikut ini jawaban saya buat sahabat-sahabat muslim tersebut :

“Sahabat-sahabat muslim, Bangsa2 Nusantara yg sejak dahulu kala lebih dikenal sebagai Bani Jawi maksudnya keturunan bangsa berakhlak, terlalu cerdas untuk dibodohi propaganda murahan sebagaimana opini anda, daripada anda berpikir prejudice seperti itu, lebih baik buatlah karya tulis yg lebih bernas dari segi hujjah dan penalaran, hal itu akan lebih mencerdaskan daripada tuduhan2 tak berdasar seperti yg anda lontarkan di atas. Tentang “SENJATA NUKLIR”, sebenarnya Alqur’an merekomendasikan untuk dimiliki oleh masing2 ‘pemangku peradaban’ agar terjadi “PERDAMAIAN ABADI” karena berfungsi sebagai “SENJATA PAMUNGKAS”, hal ini tercantum pada Surah Al Kahfi yg mengisahkan perjalanan “DZULQARNAIN” yang artinya “YANG BERTANDUK DUA” yaitu kisah peradaban manusia yang sejak dahulu kala selalu saling berhadapan layaknya tanduk, pada saat perang dingin peradaban yg saling berhadapan adalah “UNI SOVIET VS UNITED STATE”, sedang negara2 lemah yg selalu menjadi obyek penindasan kedua blok bergabung dalam payung negara2 “NON BLOK”, sampai saat ini hanya negara2 yg pro AS dan Israel, Rusia, Cina dan India yg diperkenankan memiliki senjata nuklir, sedang negara2 lain khususnya negara2 Islam contohnya Iran dicegah untuk menguasai teknologi nuklir walau untuk tujuan damai sekalipun, hal ini hanya bertujuan untuk melestarikan hak2 istimewa negara2 pemilik senjata nuklir yg tergabung dalam Dewan Keamanan PBB, selama tatanan dunia yg tidak adil ini tetap seperti sekarang ini, jangan berharap banyak akan datangnya perdamaian abadi. Solusinya, berwibawalah dengan menguasai teknologi nuklir untuk masa depan bangsa, berhematlah dengan energi fosil karena berpotensi menghancurkan lingkungan, hanya bangsa bodoh yg dengan bangganya bertepuk dada menjadi pengekspor energi alam, dan jangan lupa milikilah segera “SENJATA PAMUNGKAS” agar tidak ada lagi penindasan di muka Bumi ini.

Tentang “AGEN ZIONIS”, kalo agen zionis menulis artikel seperti judul di atas, itu namanya zionis pandir, kerja zionis itu halus dan sepertinya menguntungkan obyek sasaran, seperti contohnya dalam rangka menguasai negara2 Islam di masa depan ( anggap saja ini teori konspirasi ), mereka cukup jualan rokok di negara2 Islam, sementara di Israel sendiri tidak ada satupun pabrik rokok karena tak bakal laku mengingat budaya yg terbentuk dari setiap keluarga Yahudi yg mengharamkan rokok, mereka meyakini hasil riset “ULAMA YAHUDI” bahwa merokok adalah investasi jangka panjang untuk melahirkan “GENERASI EDIOT”, jangan berharap anda bisa merokok di rumah keluarga Yahudi maka mereka dengan tidak segan2 akan segera mengusir anda kalo anda tidak meninggalkan kebiasaan seperti di tanah air anda. Sebentar lagi pabrik2 rokok lokal akan segera dilego asing khususnya dari AS menyusul Sampoerna yg sudah di lego Philip Morris, mereka sangat berkepentingan memindahkan bisnisnya di Indonesia karena di AS sendiri telah diberlakukan Undang2 Anti Tembakau, bisa dibayangkan di masa depan berapa juta lahir “GENERASI EDIOT” dari rahim para perokok yg mayoritasnya orang2 miskin, dan sudah bisa dipastikan bahwa bangsa yg pintar dan cerdas akan mengalahkan bangsa yg bodoh apalagi ediot.

Menurut saya hanya orang ediot yg mau menjadi agen zionis, apalagi sudah ketahuan ternyata agen2 “MOSSAD & CIA” jauh2 belajar “TILIK SANDHI JAWA” kepada “AHLI INTELIJEN JAWA” di Indonesia, makanya agen2 mereka tidak berani berkeliaran ke Indonesia. Maka dalam kesempatan ini saya menghimbau kepada sahabat-sahabat muslim untuk segera menghilangkan watak “INFERIORITY COMPLEX”.

SALAM PERDAMAIAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline