Ini artikel pertama saya di Kompasiana, maaf jika banyak kesalahan atau menyinggung pihak lain didalamnya. Tujuan artikel ini hanya sekedar informasi pembanding dengan artikel M Asif Rifki http://olahraga.kompasiana.com/bola/2012/04/27/m-asif-rifki-sedikit-info-kecil-mengenai-turnamen-al-nakba/ Ini salah satu contoh kecil betapa kita senang sekali mengkritisi pihak lain tapi enggan menerima kritik. Artikel tersebut berisikan cibiran terhadap Timnas senior yang dikirim ke Turnamen Al Barkah karena menurut penulis Timnas Senior hanya akan menghadapi Tim Junior Timnas lain. Di sini sudah terlihat kesombongan penulis dengan meremehkan negara lain, berlogika akan memalukan jika Timnas mengirim BP, Firman atao bahkan Boaz melawan Timnas Junior negara lain. Menurut penulis akan lebih baik jika Timnas junior juga yang dikirim, tentu saya setuju. Tapi penulis lupa: 1. Ini merupakan salah satu upaya konsolidasi PSSI untuk mengurai masalah dualisme liga ini dengan mengundang pemain2 ISL. 2. Turnamen ini merupakan dukungan terhadap Negara Palestina. 3. Timnas yang dikirim ke palestina merupakan ajang persiapan untuk Piala AFF. (http://www.tempo.co/read/news/2012/04/16/099397448/Nilmaizar-Turnamen-Palestina-Batu-Loncatan-ke-AFF) 4.Timnas U-22 baru mulai berkumpul 26 April untuk persiapan Piala Asia U-22 dan Sea Games di Myanmar nanti. (http://sport.detik.com/sepakbola/read/2012/04/20/164300/1897558/76/hadapi-kualifikasi-piala-asia-u-22-timnas-mulai-tc-26-april , http://bola.okezone.com/read/2012/04/11/51/609927/aji-panggil-pemain-timnas-u-22-pada-20-april) Tentu alasan seperti diatas hanya merupakan pembenaran bagi pembela KPSI. Whatever lah. M Asif Rifki : pengkritik yang enggan di kritik. Pada salah satu kesempatan, sodara M Asif Rifki menyebut bahwa saya (aawandilangit) mengatakan "meski bertajuk timnas senior, Toh umur rata2 Timnas IPL masih 25 tahunan..", karena saya merasa tidak pernah berkomentar seperti itu maka saya menyebut itu fitnah sekaligus mengkritik kebiasaan sodara M Asif Rifki menggunakan "Bismillah" dan memberikan 2 link yang menjelaskan tentang penggunaan "Bismillah". Namun komentar tersebut ternyata dihapus oleh penulis. Maka saya pun menanyakan maksud penghapusan tersebut dan menjelaskan kembali makna Bismillah. Ternyata permintaan penjelasan saya pun dihapus. Inilah wajah asli M Asif Rifki yang selalu berkoar2 menyebarkan kebenaran dan mengkritik siapa yang tidak disukainya, namun saat dirinya dikritik dan diingatkan justru sodara ini menghapus begitu saja.
Di dunia olahraga ada istilah sportifitas , terapkan lah itu juga dalam kehidupan kita sehari2 bukan hanya di dunia nyata tapi di dunia maya. AAwanDiLangit NB: Lumayan jadi punya postingan sendiri :))
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H