Lihat ke Halaman Asli

aaubay

Ustadz

Peran Ilmu Agama dalam Sebuah Jabatan

Diperbarui: 16 Januari 2025   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam menjalankan sebuah jabatan, baik di sektor publik maupun swasta, ilmu agama memegang peranan yang sangat penting. Jabatan bukan hanya tentang kekuasaan dan tanggung jawab duniawi, tetapi juga merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan, baik kepada manusia maupun kepada Allah SWT. Bukankah saat ini tidak sedikit oknum pejabat yang korup? Apakah mereka tidak tahu bahwa itu merugikan orang banyak, atau mereka mengerti hal itu tapi kalah oleh ambisi dan obsesi?. Dalam situasi seperti ini ilmu agama bisa menjadi solusi untuk menekan dominasi hasrat duniawi.

Ilmu agama menjadi landasan moral bagi seseorang dalam menjalankan tugasnya. Pemahaman yang baik tentang nilai-nilai agama membantu pejabat untuk bertindak jujur, adil, dan amanah. Contohnya, dalam Islam, konsep ihsan (berbuat baik) dan amanah (kepercayaan) mengajarkan bahwa setiap tanggung jawab harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, meskipun tidak diawasi oleh manusia.

Jabatan adalah amanah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Dalam hadis Rasulullah SAW disebutkan:

"Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Ilmu agama mengingatkan bahwa kepemimpinan bukanlah hak istimewa melainkan tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Ilmu agama mengajarkan prinsip halal dan haram yang mencegah seseorang menyalahgunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi. Misalnya, larangan dalam Islam terhadap korupsi dan riba menjadi pedoman kuat agar pejabat bekerja dengan transparansi dan kejujuran.

Salah satu nilai utama dalam agama adalah keadilan. Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan." (QS. An-Nahl: 90).

Seorang pejabat yang memahami ilmu agama akan berusaha memimpin dengan adil, tanpa diskriminasi atau nepotisme. Agama mengajarkan pentingnya kepedulian terhadap orang-orang yang berada di bawah tanggung jawab kita. Pemimpin yang berlandaskan ilmu agama akan senantiasa berusaha memenuhi kebutuhan dan hak rakyat atau bawahannya, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam kepemimpinannya yang penuh kasih dan tanggung jawab. Setiap jabatan memiliki tantangan dan godaan, baik berupa tekanan dari pihak lain maupun kesulitan dalam pengambilan keputusan. Ilmu agama membantu pejabat untuk tetap sabar, tawakal, dan istiqomah dalam menghadapi berbagai ujian tersebut. Ilmu agama mengingatkan bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara. Jabatan dan kekuasaan yang dimiliki harus digunakan sebagai sarana untuk meraih ridha Allah SWT, karena kelak semua amal akan dipertanggungjawabkan di akhirat.

Ilmu agama adalah pedoman penting dalam menjalankan sebuah jabatan. Dengan pemahaman yang mendalam terhadap agama, seorang pejabat akan mampu menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, kejujuran, dan keadilan. Jabatan yang didasari oleh ilmu agama tidak hanya membawa kebaikan bagi individu, tetapi juga memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat luas.Jika setiap pemimpin memadukan ilmu agama dalam menjalankan amanahnya, maka terciptalah kepemimpinan yang membawa keberkahan dan kesejahteraan dunia-akhirat.

Oleh : Ubaidillah L Salim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline