Lihat ke Halaman Asli

Nur Rizqi Putra

belum bekerja

Sistem Komunikasi Dunia Maya di Era Modern

Diperbarui: 16 Juli 2022   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo khalayak ramai, bagaimana kabarnya? Semoga baik-baik saja. Pada kesempatan kali ini saya ingin membahas sistem komunikasi dunia maya di era modern. Sebelum membahas topik pada judul mari kita simak dulu perkembangan komunikasi di negeri yang kita cintai ini.

Sejak ditemukannya satelit komunikasi di negeri kita yaitu satelit komunikasi Palapa tahun 1976, telah terjadi suatu revolusi besar dalam kehidupan sehari-hari. Adanya teknologi modern itu, mempermudah kita bisa saling terhubung satu sama lain di seluruh Indonesia. Siaran radio dan televisi bisa ditangkap di mana saja kita berada.

Berbeda sekali dengan keadaan sebelum itu dahulunya, untuk menonton televisi saja hanya bisa didapatkan oleh orang-orang yang tinggal di tanah Jawa. Asal kalian tahu satu-satunya siaran televisi pada masa itu hanyalah saluran TVRI yang di mana penggunaannya Cuma memakai teknologi kabel biasa untuk pemancaran dan penyiarannya.

Di tahun 2000-an, keadaan bertambah jauh lagi kemajuannya. Bahkan tidak jarang di kota-kota besar kita lihat orang menggunakan alat komunikasi yang lebih canggih seperti telepon genggam maupun telepon mobil. sebagai mana berikut Wartel (warung telekomunikasi) bisa di jumpai hampir di berbagai penjuru tempat. Siaran televisi pun, telah bertambah banyak dengan hadirnya beberapa stasiun swasta.

Pada tahun 1994 yaitu sejak pertama kali masuknya internet di Indonesia, telah menghadirkan yang namanya ISP (Internet Server Provider) bernama IndoNet yang merupakan perusahaan penyedia layanan di tanah air. Pemimpin dari IndoNet merupakan seorang dosen dari Universitas Indonesia, yaitu Sanjaya. Saat itu IndoNet menggunakan sambungan, yakni berupa sambungan Dial-Up. Akses awal di IndoNet memakai mode teks dengan shell account, browser lynx, dan klien surel pine serta chatting dengan conference pada server AIX. tahun 1995, pemerintah Indonesia melalui Departemen Pos dan Telekomunikasi menerbitkan izin pertama untuk ISP yang diberikan kepada Radnet pimpinan BRM Roy Rahajasa Yamin. Pada awal beroperasi, Radnet sudah dapat melayani koneksi melalui dial-up dengan protokol PPP, sehingga client dengan sistem operasi semacam Windows sudah dapat berinternet menggunakan browser. Demikian juga untuk surel, dengan teknologi Radnet saat itu, client sudah dapat melakukan download email langsung ke komputernya dengan protokol POP3.

Singkat cerita dengan seiring perkembangan jaman telepon genggam yang tadinya hanya digunakan dipergunakan untuk berkomunikasi dengan melalui telepon dan SMS sekarang  kian beranjak bervariasi lagi karena disebabkan adanya internet. Di jejaring internet kita bisa mencari apa saja seperti berita, informasi, bahkan transaksi jual beli dapat di lakukan terlampau mudah.

Munculnya maraknya jenis internet ini menimbulkan dampak perubahan dalam sistem komunikasi kenapa? Ya, karena dulu saja untuk dapat berkomunikasi kita harus bertatap muka secara langsung namun bila dilihat dari waktu sekarang ini, telah terjadi adanya media perantara dalam berkomunikasi tanpa harus bertatap muka kita bisa berkomunikasi di mana saja dan kapan saja.

Media sosial ikut berperan penting dalam perkembangan berkomunikasi. media jejaring sosial yang memungkinkan kita untuk bertukar pesan pribadi maupun grup, baik berupa gambar maupun video. Memasuki era telepon genggam semua hal bertransformasi menjelma inovasi terkini, smartphone. Begitu pula tren sosial media bagaikan pasar yang mulai naik-naiknya.

Pernah mendengar kata BlackBerry? Di tahun 2009-an BlackBerry ramai diperbincangkan dengan lewat aplikasi chatting-nya yang bernama BBM (BlackBerry Messenger) tetapi di jaman itu masih beberapa orang saja yang dapat menikmatinya seperti orang-orang yang diketahui 'berada' saja. Di tahun 2013-an smarphone berbasis android keluar, namun di awal kemunculannya, sebenarnya, Android di Indonesia dianggap tidak bisa menyamai kepopuleran BlackBerry pada masa itu.

Meskipun belum bisa bersanding bersama kepopuleran BlackBerry, pada masa itu Android dikatakan memiliki peminat tersendiri karena layarnya yang cukup besar dan penerapan layar yang bisa disentuh oleh jari kita secara gampang atau istilahnya, touchscreen. Semakin berkembangnya Android dan banyaknya merek serta aplikasi yang dapat di Instal, membuat Android akhirnya perlahan semakin populer mengalahkan BlackBerry.

Tahun 2016-an pertama kalinya saya merasakan yang namanya smartphone Android begitu senangnya saya saat itu, dan saya pun mencoba berbagai aplikasi sosial media yang lagi tengah tren seperti: BBM, Facebook, dan Instagram. Berbagai hal dapat dilakukan dalam aplikasi tersebut seperti yang saya katakan tadi selain bertukar pesan pribadi kita bisa berkomunikasi dengan grup yang kita bentuk atau grup dari orang lain bahkan dapat mengirim gambar sampai video. Tak lupa kita bisa dengan mudahnya mendapat teman virtual dari luar negeri. Betapa gilanya dunia maya saat itu yang saya alami sampai-sampai lupa waktu saking tak terasanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline