Ramadhan kali ini warganet dibuat terkesan dengan cuplikan-cuplikan video tausyiah menarik dari seorang da'i nyentrik, Ustadz Evie Effendi. Gayanya yang "OOTD" dan cara bicaranya yang gue banget mampu mengemas ajaran Islam menjadi lebih asyik dengan statement yang enak didengar. Jika biasanya para penceramah menyampaikan kajiannya dengan bahasa intelek.
Ustadz yang satu ini kerap memberikan tausyiah dengan bahasa sehari-hari yang ringan nan menghibur. Teknik delivery yang unik ini mampu menembus semua lapisan masyarakat di Indonesia, dari mulai ibu-ibu majelis taklim sampai generasi millenial turut menikmati tausyiah zaman now a'la beliau ini.
Kisah titik balik dari kehidupan beliau, berhasil menginspirasi banyak orang. Berangkat dari kehidupan yang bergelimang materi, masa muda yang dihabiskan dengan bersenang-senang tidak membuat beliau mengakhiri kisah hidupnya dalam dunia yang kelam.
Nasihat dari sang mamah-lah yang mampu meluluhkan hati beliau menemukan ketenangan hati dalam Islam. Dari berbagai kisah hidup yang di sampaikan dalam beberapa tausyiahnya, beliau adalah sosok yang dekat dengan sang mamah. Bahkan di ujung perjalanan pencarian jati dirinya, beliau kerap mencurahkan isi hatinya kepada sang mamah.
Tema hingga materi kajian yang disampaikan selalu menarik untuk disimak. Ada beberapa tagline yang akhirnya menjadi bahasa gaul untuk saling menasihati dengan sesama muslim. Misalnya :
Semua akan ciee.. ciee.. pada waktunya
tidak apa-apa, tapi apa-apaan?
mau gitu terus?
Dan masih banyak lagi yang lainnya. Bahasa yang 'ngena banget dan bisa jadi alarm saat kita akan melakukan seesuatu yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.
Tidak terlalu sulit bagi beliau mempelajari bahasa millenial, karena latar belakang beliau yang aktif dalam club motor bahkan hingga saat ini masih sering nongkrong dengan misi yang berbeda tentunya. Jika dulu datang untuk bersenang-senang, sekarang untuk saling mengingatkan.
Cara berpakaian beliau unik dan casual saat mengisi tausyiah indoor maupun outdoor. Cukup memakai kaos lengan panjang, terkadang dipadukan dengan kemeja non-formal. Tidak lupa beliau mengenakan kupluk kesayangannya saat bertausyiah.