Lihat ke Halaman Asli

Kisah Tanpa Judul - Chapter 1

Diperbarui: 8 Mei 2024   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah berhasil menerbitkan buku perdana, aku terus mendapatkan undangan sebagai narasumber acara launching buku. Sudah puluhan acara kuhadiri, namun ia--alasanku membuat buku--tidak pernah datang menyaksikan. Aku merasa hilang di tengah keramaian. Dia yang selalu menjadi inspirasiku menulis, bahkan buku perdanaku menceritakan tentang pertemuanku dengannya beberapa bulan lalu. Banyak pembaca yang menginginkanku untuk meneruskan cerita pada buku perdana itu, namun aku belum memikirkan hal itu. Berhari-hari kucoba untuk memulainya kembali, namun sia-sia. 

Siang tadi, kubaca lagi buku itu, agar aku bisa menemukan ide untuk lanjutan ceritanya. Namun, aku malah terjebak pada masa lalu. Aku hanyut pada lamunan, bagaimana aku selalu bersamanya di mana pun dan kapan pun. Menjelang sore, aku beranjak ke sebuah kafe dekat rumah, bertemu dengan sahabatku, Gio dan Miko. Mereka mengajakku menyesap kopi spesial dari kafe ini. Cuaca di luar tidak begitu bersahabat, langit mendung disertai angin terus menyelimuti. 

"Gua liat postingan instagram lu pada minta lanjutan ceritanya, Pram?" tanya Gio.

"Iya. Gua liat juga tadi," sambung Miko. 

"Sebenarnya gua mau buat lanjutan ceritanya, tapi kalian semua tau dari mana inspirasi gua menulis pada buku pertama, 'kan?" pekikku sembari menyesap kopi. 

Mereka terdiam. Miko mengalihkan topik pembicaraan. "Acara launching buku di daerah Sudirman kapan?" 

"Dua hari lagi. Kalian bisa datang ke sana?" 

"Kebetulan gua libur, kemungkinan bisa datang. Nanti gua ajak Thalita juga," jawab Miko. 

"Gua akan datang, Pram." 

Hujan akhirnya turun juga. Angin kencang membuat pepohonan bergoyang-goyang. Beberapa pengendara memilih berteduh sejenak karena khawatir dengan cuara ekstrem yang sedang berlangsung. 

______________

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline