Lihat ke Halaman Asli

KKN (Konco Kentel Nikung) - Bagian 2

Diperbarui: 24 April 2024   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pertemuan diriku dengan Raya terus terjadi ketika Pak Kades selalu menyuruhku untuk menemaninya selama mengabdi di desaku. Sudah banyak obrolan yang kami bicarakan, entah kondisi pendidikan yang kian carut-marut, kualitas anak muda yang terus mengalami penurunan, hingga keterbatasan sumber daya manusia untuk mengalami di desa terpencil, seperti desaku.

Obrolan kian meluas ketika diriku mulai berani bercerita bahwa ingin melanjutkan S-2, namun terhalang biaya. Raya selalu antusias setiap mendengarku bercerita, khususnya mengenai desa yang sedang ia singgahi—yakni desaku.

“Kalau boleh tahu, waktu S-1 ambil pendidikan apa, Mas?” tanyanya.

“Ilmu Komunikasi,” jawabku singkat.

“Setiap orang selalu punya alasan memilih jurusannya, tapi kalau Mas sendiri alasan memiliki Ilmu Komunikasi itu apa?”

“Dulu saya tertarik terjun ke dunia jurnalistik, terlebih ketika mengetahui bahwa setiap jurnalis pasti akan menyiarkan berita dari berbagai penjuru dunia. Ya, itung-itung bisa keliling dunia melalui jurnalis.”

Raya mengangguk pelan. Ia terus bertanya mengenai kehidupanku sebagai salah satu pemuda desa yang memiliki gelar pendidikan di perguruan tinggi.

“Tapi, apa boleh buat, saya nggak bisa melanjutkan pendidikan karena terhalang biaya. Maklum saja, sewaktu kuliah S-1 kemarin, semuanya ditampung beasiswa. Setelah lulus saya kembali ke desa karena berbulan-bulan tidak kunjung mendapatkan pekerjaan,” lanjutku.

Ia terkekeh. “Mengapa nggak coba mengajar di desa ini, atau membuka taman membaca untuk anak-anak desa? Sayang kalau ilmunya tidak dieksplor, Mas.”

“Sudah pernah saya coba, tapi hanya berlangsung beberapa pekan saja. Minat belajar anak-anak di sini kurang, tapi entah mengapa saat kamu yang mengajar, minat mereka berbanding terbalik.” Aku menatap Raya.

“Sepertinya mereka tertarik dengan gaya belajar yang kamu suguhkan bersama teman-temanmu,” lanjutku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline