Secara administratif, Kota Tarakan terbagi menjadi empat kecamatan: Tarakan Timur, Tarakan Tengah, Tarakan Barat, dan Tarakan Utara, dengan jumlah penduduk sebanyak 246.720 jiwa pada tahun 2019. Secara umum, Kota Tarakan termasuk kota penghasil minyak dan gas di Indonesia. Bahkan sebelum Indonesia memproklamirkan kemerdekaan.
Saat ini Kota Tarakan tidak hanya fokus pada sektor migas saja, namun juga mulai mengembangkan potensi pariwisata dan industrinya, bahkan mulai bergerak menuju inisiatif smart city. Kota Tarakan merupakan salah satu kota di provinsi termuda di Indonesia yaitu Kalimantan Utara. Kota Tarakan merupakan salah satu pintu gerbang pembangunan Kalimantan Utara karena berkembang pesat dan dinobatkan sebagai kota terkaya ke-17 di Indonesia.
Kota Tarakan berada yang hadir di kepulauan, yang tentunya menjadi pusat perhatian ketika ingin ke kota tersebut seperti menggunakan pesawat atau kapal. Kebetulan berada di kepulauan, Kota Tarakan menjadi tempat pariwisata yang berbatasan dengan darat dan air laut seperti hutan mangrove, pantai. Hadirnya bidang pariwisata tersebut, menjadi pemasukkan ekonomi bagi masyarakat setempat melalui UKM, baik yang kecil dan besar sekalipun.
Pulau Tarakan merupakan pulau penghasil minyak tertinggi di Kalimantan. Selain kaya akan minyak, minyak Pulau Tarakan dinilai memiliki kualitas terbaik di kepulauan Indonesia. Cekungan Tarakan atau dikenal juga dengan nama Cekungan Kalimantan Timur Laut merupakan salah satu cekungan penghasil hidrokarbon di Kalimantan Timur bagian utara. Cekungan -tarakan dapat dibagi menjadi dua sub cekungan yaitu empat sub cekungan -tidung, Sub - Cekungan geser, Sub - cekungan Lacan, Sub - cekungan muara.
Cekungan tarakan, Perkembangan struktur di Cekungan tarakan terjadi dalam beberapa tahap yang mempengaruhi pengendapan sedimen di wilayah tersebut. Pembentukan struktur tektonik dimulai dengan rifting sejak zaman "Eosen". Pemekaran rifting pada sub cekungan ini disebabkan oleh pembentukan sesar sesar normal pergeraka dari sesar sesar tersebut menghasilkan daerah - daerah rendahan yang kemudian terisi ole sedimen - sedimen tertua pada sub cekungan ini, Sedimen sedimen pra - tersier tidak terpenetrasi pada banyak sumur yang dibor pada sub cekungan ini, namun keberadaannya terdeteksi pada data seismik.
Kota Tarakan di Provinsi Kalimantan Utara tidak memiliki sungai besar, sehingga sejumlah waduk seperti bendungan, embung, dan waduk telah dibangun di lahan seluas 250 kilometer persegi. Banyaknya waduk dan embung diperlukan untuk menyimpan air sebagai sumber air baku pada musim hujan dan untuk mencegah kekeringan pada musim kemarau.
Pembangunan infrastruktur ini tentunya menjadi nilai positif bagi masyarakat sekitar. Dalam beberapa tahun ini, pernah terjadi krisis air bersih dikarenakan musing kering atau musing kemarau yang mengakibatkan sumber air bersih dari waduk atau embung menjadi kering, dari masalah di atas akan berdampak negatif ke pada masyarakat ditambah dengan kenaikan jumlah penduduk setiap tahunnya.