Lihat ke Halaman Asli

Dari Imigran Hingga Terciptanya Rumah Sakit di Jogja

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada abad ke-19 di Jogja tengah marak pendirian kampung. Hal ini merupakan dampak nasionalisme Sun Yat Sen di Tiongkok. Dalam Identitas dan Postkolonialitas di Indonesia yang dicatat oleh Budi Susanto, gerakan nasionalisme Sun Yat Sen melahirkan gerakan Pan-Tionghoa Jawa. Dampaknya, banyak imigran dari Tionghoa mulai berdatangan ke Jogja. Dengan hal itu, muncullah banyak sekolah, pasar, hingga kampung.

Karena di wilayah orang laen, gerakan ini disertai dengan perangkulan seluruh lapisan masyarakat di Jogja. Mulai dari kolonial, pejabat Kraton, hingga penduduk lokal. Hebatnya, Strategi ini berhasil. Dengan hal itu lah warga Tionghoa muali mendapat kerpercayaan dari pemerintah Hindia Belanda dan Keraton Jogjakarta.

Salah satu bukti, pendirian Rumah Sakit Prinses Juliana Gasthuis voor Ooglijders. Rumah sakit yang kini dikenal dengan nama RS Dr.Yap itu resmi berdiri pada tahun 1923. Bertempat di Jalan Gondolayu dan didirikan oleh seorang Tionghoa bernama Yap Hong Ttjoen.

Seperti itulah terbentuknya RS Dr.Yap. Dikutip dari Sejarah Berdirinya RS Dr.Yap.

Kredit: Berita Jogja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline