Kuliah Hybrid, Solusi Perkuliahan UNISA Yogyakarta Tetap Berlangsung Dimasa Pandemi Covid-19
Oleh : Aanisatur Rosyiidah
Yogyakarta - Pandemi Covid-19 yang sekarang sedang terjadi sudah mulai menurun dan Institusi mulai menyesuaikan dengan keadaan baru. Merespon rekomendasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Pemerintah Kabupaten Sleman, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta akan menerapkan perkuliahan secara hybrid.
Sistem perkuliahan hybrid merupakan sistem perkuliahan yang menggabungkan antara sistem Pembelajaran Tatap Muka dan juga sistem Pembelajaran Jarak Jauh atau Daring. Sistem ini cukup inovatif dan kemajuan teknologi saat ini mempermudah interaksi dan partisipasi yang maksimal dibandingkan hanya daring saja.
Kampus swasta milik organisasi perempuan terbesar di Indonesia yaitu Aisyiyah ini sudah melakukan perkuliahan secara hybrid mulai tanggal 11 Oktober 2021.Saat memasuki area kampus, mahasiswa wajib menunjukan kartu vaksin dan hasil swab negatif. Dalam mempersiapkan metode hybrid ini UNISA Yogyakarta melakukan analisis kepada mahasiswa yang dapat mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka dan daring. Bukan hanya itu saja kampus UNISA Yogyakarta juga menerapkan protokol kesehatan di lingkungan kampus dengan menyiapkan tempat cuci tangan dan disinfektan disetiap sudut ruangan, serta membentuk Tim Satgas Covid-19.
Mahasiswa yang mendapat jadwal untuk datang ke kampus masih akan dibatasi, mengingat adanya kerumunan yang harus dihindari. Perkuliahan tatap muka dilakukan dengan kapasitas kelas maksimal 50% dari kapasitas normal dan dengan lama waktu belajar pun dimaksimalkan selama tiga jam, hal ini juga sebagai salah satu upaya untuk mengurangi penyebaran Covid-19.
Untuk pembelajaran offline Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) masih difokuskan untuk mata kuliah praktikum, sementara untuk mata kuliah yang lain seperti teori, tutorial, dan kuliah umum dilakukan secara daring bisa dengan menggunakan aplikasi zoom, google meet, google classroom, E-Lerning dan juga grup Whatsapp. Selain itu juga pembagian jadwal perkuliahan biasanya terdapat dua sampai empat mata kuliah. Kemudian salah satu dari mata kuliah tersebut akan dilaksanakan secara tatap muka dan sisanya secara daring.
Dengan terjadinya pandemi Covid-19 bukan menjadi alasan untuk berhenti belajar. Harapanya dengan menerapkan metode pembelajaran hybrid ini supaya mahasiswa bisa belajar secara mandiri dengan gaya belajarnya sendiri sehingga bisa berkembang lebih baik dan juga bisa bersosialisasi di lingkungan kampus.