Lihat ke Halaman Asli

Aku (Kesombonganku) dan Ibu

Diperbarui: 21 April 2019   02:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu,
Hitunganku tentang kilogram begitu mahir. Aku terampil menjelaskan kepadamu tentang sistem ekonomi. Kupaksakan engkau untuk mengerti inflasi. Kupaparkan engkau analisa resiko dan keuntungan dari berbagai sistem investasi.  Kucoba membuatmu paham tentang politik dan arah pembangunan bangsa kita. Kau tak bergeming. Tetapi engkau tertawa renyah saat aku bertutur soal dapur. 

Ibu,  mendadak togaku malu kala aku mengira ubi adalah singkong. Saat aku menebak terong ternyata timun. Ketika sesisir pisang ambon kubeli dengan harga dua kali lipat lebih mahal daripada pisang ambon yang sering engkau beli. Waktu engkau memintaku membeli tepung beras, yang kubawa pulang adalah tepung ketan. Namun engkau tersenyum makhlum.  

Ibu, kepada  dosa nan apa kesombonganku kuapikan? 

Jakarta,  19 April 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline