Lihat ke Halaman Asli

Endah n Resha, Bercinta di atas Panggung

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12993084341206683237

Harmonisasi “Keintiman” Musik di Panggung Jakarta Internasional Java Jazz  Festival 2011

Jakarta -Jumat 4 Maret 2011 - Sebagai akibat dari pekerjaan , saya diharuskan  menjadi bagian dari “pasar malam” musik jazz terbesar di Indonesia. Euforia Jakarta Internasional Java Jazz  Festival 2011 sudah dimulai, festival musik jazz tahunan ini mampu menyedot animo luar biasa dari penikmat musik. Ratusan bahkan ribuan musisi nasional dan internasional berderet menyajikan reportoar pertunjukan untuk memuaskan dahaga puluhan ribu pengunjung yang haus akan sajian khas Java Jazz Festival. Pengunjung yang tidak peduli kenaikan harga tiket , lokasi penyelenggaraan yang jauh, kemacetan yang berderet, semuanya rela ditebus dengan pertunjukan dari musisi dengan sajian warna pertunjukan beraroma musik jazz.

Namun tampaknya dari sekian pertunjukan yang saya sempat “intip” disela-sela pekerjaan, saya sangat respek pada reportoar pertunjukan yang di tampikan oleh Endah n Resha, duo grup yang memadukan harmonisasi intrumen bass, guitar dan vokal di panggung Dji Sam Soe Corner. Malam hari itu  Endah Widiastuti (vocal, guitar) and Rhesa Aditya (bass) yang juga merupakan pasangan suami istri, membawakan setiap aransemenya dengan “keintiman” yang tinggi,  deretan warna folk, jazz, blues, rock and roll, dan balad berurutan ditampikan dengan apik, sangat memukau penonton. Jujur saya tidak terlalu kenal dengan lagu-lagu duo grup ini, namun saya malam itu begitu larut menikmati sajian reportoar pertunjukan  yang mereka bawakan.

Kekuatan musik  yang di balut dengan “keintiman” Endah n Resha sebagai pasangan suami istri di luar dan di dalam sebuah grup musik, seolah mengajak kepada seluruh penonton untuk menyaksikan mereka “Bercinta” di atas panggung. Warna musik yang kaya harmoni, diperkuat oleh kekuatan komunikasi emosi antar keduanya menjadikan penonton selalu penasaran dan memberikan aplaus yang luar biasa. Hal ini nampak dalam satu segmen dimana Endah n Resha saling berbalas ketukan, ritmik, melodik dan bahasa tubuh, seolah mereka sedang saling adu, saling ejek, saling jahil, saling marah, saling gemas, saling senang yang kesemuanya dipadukan dalam satu warna musik yang utuh. Komunikasi musik yang cerdas, memadukan ragam mimik ekspresi untuk berbicara kepada penonton tentang pesan “keintiman” karya musik mereka.

meskipun belum bisa mendengar langsung cerita dibalik “keintiman” pertunjukan mereka, namun dari reportoar yang ditampikan dalam pertunjukan, dari gemuruh tepuk tangan dan kegemasan penonton, saya menyimpulkan Endah n Resha melalui musiknya telah menunjukan cara “Bercinta” yang sangat baik. Malam ini sudah usai, masih ada dua malam lagi cerita-cerita dibalik “pasar malam” musik jazz ini semoga saya “kebagian” klimaksnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline