Lihat ke Halaman Asli

Jagung dan Tahun Baru

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tanpa terasa kita sudah berada dipenghujung tahun 2010. Kemeriahan bermunculan dimana-mana, seakan melupakan segala kesedihan yang sebelumnya menyelimuti. Dipenghujung tahun ini hampir semua orang menantikan detik-detik pergantian tahun.

Ketika hari ini saya melakukan perjalan ke srumbung, saya bertemu dengan beberapa kelompok anak punk yang menuju ke arah yogya, tak terasa atmosfer tahun baru dijogja memang sangat terasa. Sepulang dari srumbung magelang menuju yogya, sepanjang jalan banyak ditemukan penjual terompet dan kembang api, ya,,, dua benda itu wajib ada saat detik-detik pergantian tahun. Dua benda yang selalu ikut mengiringi detik-detik pergantian tahun. Tapi ada satu benda yang mungkin menurut saya jarang terlihat tumpah meruah ketika detik-detik pergantian tahun akan terlewati. Tapi pada malam ini saya melihat benda tersebut sangat banyak dan terpusat di satu titik. Benda itu adalah “ jagung ”. Di pasar sentul yang biasanya cuma ada seorang nenek penjual jagung, malam hari ini menjadi pasar dadakan.

Setelah itu mulai muncul pertanyaan di benak saya, hmm,,, apa hubungannya jagung dengan tahun baru ya? Kenapa memilih jagung untuk melewati detik-detik pergantian tahun? Dan filosofi apa yang membuat jagung dipilih sebagai teman untuk melewati detik-detik pergantian tahun?

Hayo,,, siapa yang tahu dan mengerti ?

foto pasar sentul 1 2




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline