Lihat ke Halaman Asli

REEDkompasiana ⭐⭐⭐⭐ ⤵️

Penulis/Pewarta Nasional

Diduga Kontraktor Embat Anggaran Proyek Rehab Sekolah, Sudah Pasti Mengesampingkan Kwalitas?

Diperbarui: 12 Agustus 2022   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ciamis- Minimnya Pengawasan Pembangunan rehab Sekolah adalah penyebab Semena2nya pihak kontrakrot mengembat anggaran, salah satu contoh dari alat, yang seharusnya memakai Molen ini di tiadakan/Manual dan itu jelas mutu Kwalitas juga tidak ada,

Dan Dugaan-dugaan lain seperti Pembesianpun semua kategori tidak fuul/Alias Besi Banci, Belum yang lainnya juga Pekerjaan sangat asal-asalan dan untuk Pembongkaran beton yang sudah ada juga manual yakni memakain palu dan pahat linggis, tentunya hal ini berbahaya karena getaran yang ditimbulkan akan berdampak ke yang sudah terpasang Tutur iwa "selaku masyaraka pemerhati jasa kontruksi (Mprjakon)".

Iwa Menambahkan hal ini tentunya sangat merugikan negara di samping yang akan kena dampak adalah masyarakat langsung "Jangan sampai saat anak sedang belajar karena kualitas bangunan kurang baik karena dikorupsi, akan terjadi roboh dan menimpa anak" Sisi itu yang menjadi dasar harus benar-benar diawasi oleh pengawas pungkasnya.

--Dikutip dari pernyataan Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. Di laman Media Siber Masa Kini Mengatakan "saat ini semua pihak dari pusat hingga pemerintah daerah harus mampu melakukan hal yang lebih baik, bekerjasama, dan bergotong royong untuk memastikan pembangunan sekokah supaya lebih baik dan benar-benar diawasi"

"Keamanan murid, guru, dan orang tua harus nomor satu, agar kita bisa belajar dengan aman, dan dengan senang"

Dia berharap kejadian dan juga meminta semua pihak untuk merencanakan pembangunan sekolah dengan lebih baik lagi, sehingga musibah bisa dihindari jangan aeperti yang kebelakang

Usai meninjau sekolah yang ambruk dan berdialog dengan para guru. Nadiem juga mengunjungi rumah korban. Salah satunya berkunjung di rumah almarhumah Irza Almira, pelajar kelas dua SD Negeri Gentong, yang meninggal dunia akibat kejadian ini.

Nadiem berjalan kaki dari sekolah menuju rumah duka, yang lokasinya berada di belakang sekolah. Saat tiba di rumah duka, dia sempat melakukan doa bersama dengan kedua orang tua almarhumah.

Menteri muda ini juga tampak serius berdialog dengan kedua orang tua almarhumah, dan menyampaikan duka cita mendalam. "Saya sangat berduka cita, dan berbelasungkawa untuk keluarga korban," tuturnya.

Ditempat lain Ade juju menambahkan perlunya penanganan Dugaan-Dugaan kasus korupsi pembangunan sekolah dan jangan dilihat dari hanya besaran uang yang diembat, namun dari sisi kemanusiaan karena sekolah merupakan tempat anak menempuh pendidikan.

Apabila, anggaran pembangunan disunat, tentu akan berdampak terhadap kwalitas bangunan sekolah, dan tentunya membahayakan peserta didik pungkasnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline