Lihat ke Halaman Asli

Dampak Korupsi terhadap Lingkungan

Diperbarui: 2 November 2016   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Huh korupsi korupsi korupsi lagi. Ya kata korupsi dan kalimat korupsi yang selalu di dengar baik di radio televisi dan surat kabar lainnya. Dan kata korupsi yang menjadi tranding topic pada akhir – akhi korupsi tahun ini. Di ibaratkan sebuah penyakit yang ada di dalam tubuh manusia kata korupsi itu bagaikan sebuah virus yang menular di jajaran pemerintahan , baik di kota besar maupun di desa. Siapa yang tidak tahu kata korupsi. Bahkan anak kecil saja tau apa itu korupsi.

Tindakan korupsi dapat mengkacaukan segala hal yang ada. Kata korupsi dapat merusak segala aspek yang ada di pemerintahan. Adapun dampak – dampak akibat korupsi yang terjadi salah satunya yaitu berdampak korupsi terhadap lingkungan. Dampak korupsi terhadap lingkungan yaitu:

  • Merusak tatanan lingkungan masyarakat apabila dana pembangunan jalan di ambil separuh dananya.
  • Terjadinya banjir apabila pembangunan dan membenahi gorong – gorong dananya di kurangi oleh pihak – pihak atas dan kualitas gorong – gorongnya sangat rendah dan mudah rusak.
  • Kebakaran hutan disebabkan oleh oknum – oknum yang menginginkan lahan tersebut dan menyogok pihak perhutanan untuk menjual hutan tersebut untuk di bangun pabrik.
  • Eksploitasi tanah seharusnya tanah yang tidak boleh di keruk namun karena oknum – oknum yang nakal maka tanah tersebut di jual dengan iming–iming harga mahal tanpa mengetahui akibatnya apa bila terkeruk terlalu lama.
  • Kerusakan lingkungan yang berlebihan.
  • Terjadinya longsor di karena penebangan hutan liar tanpa sepengetahuan pemerintah namu dilakukan oleh para oknum – oknum nakal yang tidak bertanggung jawab.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline