Lihat ke Halaman Asli

Aam Nurhasanah

Guru Berbagi dan Menginspirasi Negeri

Tradisi Maulid Nabi Muhammad di Kp. Muncangdalam Jasinga Bogor

Diperbarui: 1 Oktober 2023   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Dongdang Kp. Muncangdalam, Jasinga-Bogor

Umat muslim pasti tidak aneh lagi dengan istilah Tradisi Maulid Nabi. Setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda yang pada dasarnya sama yaitu memperingati hari lahirnya Nabi Besar Muhammad Saw. yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awwal. 

Di Kampung Gajrug, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak-Banten, tempat dimana aku dilahirkan, hal itu ditandai dengan adanya budaya ngatir atau membawa nasi dan lauk pauk yang biasanya disajikan ayam bakakak di dalam bakul disertai 7 jenis makanan lainnya. 

Misalnya ada isian nasi, bakakak, telur, timun, mie, dan kue seadanya. Setelah bakul yang berisi makanan tadi dikumpulkan di masjid, nanti panitia Maulid membagikan kembali makanan ke semua masyarakat yang ada di kampung tersebut.

Beda daerah, beda pula tradisinya. Hal ini terjadi di Kampung Muncangdalam, Kecamatan Jasinga-Bogor, tempat kediaman suamiku. Di sana ada budaya cukuran rambut balita, mengumpulkan makanan dalam perahu besar atau sering disebut dongdang, tapi ada juga sebagian yang kebanyakan memakai nyiru atau nampan yang berisi Snack atau buah-buahan dan mengumpulkan nasi beserta lauk pauknya.

Kali ini fokus ke acara cukuran rambut ya. Biasanya di tempat lahirku, cukur rambut sering dilaksanakan ketika bayi berusia 40 hari. Beda halnya di tempat suamiku. Tradisi ini turun temurun dilaksanakan ketika perayaan Maulid Nabi besar Muhammad Saw. 

Berikut dokumentasi cukuran rambut anak kedua saya yang bernama Aulia Septiani Salim yang saat ini genap berusia 1 tahun. 

Dokpri saat rambut Dede Aulia digunting K.H. Ubik Muncangdalam, Jasinga-Bogor


Setelah acar gunting rambut, dilanjutkan sedekah makanan atau minuman yang tersaji di nyiru atau dibuat dongdang. Selanjutnya acara sedekah nasi dan lauknya yang nantinya di bagikan rata ke masyarakat di RT tersebut. 

Acara Tradisi Maulid Nabi yang dalam kalender merahnya hari Kamis kemarin, namun di Muncangdalam baru dilaksanakan hari Minggu ini karena kebanyakan warga suaminya bekerja ke kota. Jadi mau acara maulid nabi atau Agustusan, pasti akan dilaksanakan setiap hari Minggu. 

Banyak hikmah dari tradisi Maulid Nabi Muhammad ini antara lain berbagi makanan, minuman, harta, benda, kepada sesama. Sedekah uang yang di dapat setelah tradisi Maulid, diumumkan dapat 6 juta lebih. Semoga bisa membantu renovasi masjid Muncangdalam yang belum selesai. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline