Malam itu memasuki musim pergantian tahun 2020, suamiku mengajak aku bersama Adel untuk Wisata Religi ke Makam Mbah Muhidin yang terletak di Kp. Parung Sapi, Desa Sipak, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Setelah ziarah, kami mampir sebentar ke rumah Bi Eti, adik dari ibu suamiku untuk sekadar makan nasi liwet bersama.
Usai pergantian tahun, karena hujan gerimis kami kembali pulang ke rumah suamiku yang jaraknya cukup dekat yaitu di Kp. Muncang, Desa Sipak, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Saat sampai ke rumah, hujan semakin deras sampai memasuki subuh, air sungai berubah menjadi banjir dan hampir mencapai tingginya jembatan. Beberapa rumah warga yang terletak di pinggiran Sungai Cidurian, hanyut terbawa banjir. Kampung Parungsapi Pun terendam banjir dan akses jalan pun sementara terputus.
Tak tenang dengan keadaan di Jasinga, aku kembali memutuskan pulang ke kampung halamanku Kp. Gajrug. Ternyata kampungku juga terkena imbas dari Banjir Bandang Sungai Ciberang. Beberapa rumah yang terletak di pinggir sungai atau dekat jembatan Kp. Gajrug, ada yang rata dengan tanah, ada juga yang tertimbun lumpur dari material banjir bandang.
Tidak hanya itu, di grup Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Wilbi 3 Lebak, SMPN 4 Lebakgedong bangunannya hancur porak poranda terbawa arus dahsyatnya banjir bandang membuat jembatan menuju Kp. Buluhen terputus sehingga akses bantuan ke sana terisolasi.
Sebelum kejadian banjir bandang, masih ingat betul pernah melakukan kegiatan MGMP Bahasa Indonesia di SMPN 4 Lebakgedong. Namun sekarang, hal itu tinggal kenangan karena sekolahnya hanyut terbawa banjir. Tak ada satu pun yang tersisa. Bahkan, bantuan bangunan beserta leb komputer semua hanyut terbawa derasnya arus banjir.
Selain banjir bandang, ada juga bencana longsor yang menimpa SMPN 1 Lebakgedong dan daerah sekitarnya seperti Kp.Muhara. Sekolahnya rusak total dan tertimpa material longsor. Jalan menuju ke sekolah pun terisolasi karena akses jembatan Cinyiru amblas.
Ada juga satu berita memilukan ketika ada siswa SMPN 1 Lebakgedong yang meninggal dunia karena tertimbun longsor di Kp. Sigobang. Jerit tangis keluarga sangat menyayat hati semua orang ketika zenajah korban ditemukan Tim SAR.