Lihat ke Halaman Asli

Em Amir Nihat

Penulis Kecil-kecilan

Buzzer, Bot, dan Pemilu 2024

Diperbarui: 25 Januari 2024   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Urusan politik bisajadi kita tidak balas komen antar manusia tapi kita terjebak oleh teknologi bot. Kita ikut- ikutan nimbrung padahal isinya itu bot.

Gambaran ringkasnya adalah para pemenang paslon membayar buzzer lalu buzzer menggunakan AI menjadi buzzer + bot lalu menciptakan narasi yang mendukung paslonnya lalu jika berhasil dan ramai kemudian akan trending dan viral di twitter ( x ) setelah viral lalu media Televisi dan medsos Tiktok akan memberitakan. 

Kenapa sasaran goalnya itu Televisi dan Tiktok ? Sebab orang kampung yang mayoritas generasi baby boomer masih menggunakan media televisi dan Tiktok adalah medsos paling banyak digunakan gen z. 

Artinya dua media ini paling banyak mendulang audien. Tak heran jika para paslon hari ini sering wara wiri di TikTok, bukan ?

Kembali ke Pemilu 2024. Setelah kita tahu pola -- pola perang informasi seperti itu adalah sebagai rakyat jangan sampai kita terpecah belah. 

Jangan sampai kita bermusuhan dengan teman atau keluarga sendiri gara -- gara berbeda pilihan. Berbeda pilihan itu fitrah manusia jadi kita harus biasa saja menghadapi pemilu kali ini. Hanya orang bodoh yang ribut dan cekcok soal pemilu padahal ia tidak dapat apa -- apa.

Jangan isi medsos kita dengan debat ikut nimbrung komen di medsos karena itu sia -- sia apalagi jika ada bot tambah bodoh kita. Bagi yang sudah memantakan pilihannya fokuslah pada apa -- apa yang dijanjikannya. 

Bila perlu catat. Jangan menjadi rakyat yang bodoh yakni fanatik buta tapi tidak tahu apa yang dibutuhkannya. Artinya setelah memantapkan pilihan selanjutnya adalah memantau apakah janjinya dipenuhi ? Apakah gagasannya direalisasikan ? Ini yang penting

Semoga saja pemilu 2024 berjalan damai dan jangan mau kita dipecah belah dan diadu domba. Jangan mau kita termakan isu yang dilempar oleh buzzer atau bot. 

Jangan sampai kita jadi fanatik buta. Tentukan pilihanmu dan setelah itu kritislah pada pilihanmu. Itulah pendukung yang bermartabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline