Mudik mengajarkan kita bahwa justru dengan adanya jarak, ruang dan waktu yang membuat kita harus berpisah dengan kampung halaman dan orangtua seolah menguji kembali kenangan kita untuk setia.
Buah dari kesetiaan adalah perasaan bahagia dan senang luar biasa ketika bertemu kembali dengan orangtua dan kampung halaman.
Semakin lama berpisah, kerinduan akan semakin berat dan pertemuan semakin menggetarkan perasaan. Itulah rasa rindu.
Jika kita perluas kesetiaan itu pada dimensi keimanan maka Betapa bahagianya kelak orang mukmin yang bertemu dengan Allah.
Dzat yang selama ini mereka sembah meskipun secara indra mata tidak bisa dilihat tapi keimanan menuntun jalan kerinduan itu.
Juga Betapa sangat rindunya Allah dengan hamba-hambanya yang sejati yang beribadah kepadaNya padahal mereka tak mampu melihatNya ?
Itulah kerinduan yang sejati. Itulah hari yang paling dinantikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H