Lihat ke Halaman Asli

Em Amir Nihat

Penulis Kecil-kecilan

Rapalan Sihir Gawai

Diperbarui: 10 Desember 2021   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menunaikan ritual rebahan dengan kipas yang bermelodi
Pada siang yang panas, pada tubuh yang malas
Aku biarkan gelas, sendok, bungkus plastik, asbak berdugem di depan mataku
Aku biarkan pakaian kotorku bau bangkai sebab seminggu terendap
Aku biarkan suara token bernyanyi riang

Aku melihat pakaian, celana dan peralatan lainnya diam-diam mencuri dompetku
Aku melihat kebobrokan dunia bertubi-tubi hingga mendidihkan kepalaku : Pecah berhamburan !
Aku melihat payudara dan bokong diperjualbelikan dengan harga yang murah
Aku melihat para penyihir konten tega mencuri waktuku
Aku melihat ribuan umpatan menjadi doa harian

Tiba-tiba bagaikan pahlawan di siang bolong
Aku hantamkan peluru menembus kaca gawai para penikmat informasi
Aku tenggelam dalam sungai sudut pandangku sendiri

Oh peradaban informasi yang membikin kita kenyang di dunia maya
Oh peradaban informasi yang membikin kita lupa permasalahan nyata

Sudah saatnya kita merapal doa :

"Ya Tuhan. Lindungilah aku dari kejahatan gawaiku dan jangan biarkan aku tersihir informasi yang tidak aku butuhkan. Jangan biarkan aku membusuk di rebahan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline