Betapa indahnya sore ini. Senja megah diatas bukit-bukit yang menjulang. Sesekali pepohonan bergemulai dalam bayang-bayang. Di depannya terbentang danau dengan air sangat jernih. Ribuan ikan pun terlihat menari-nari kesana kemari.
Aku mensyukuri sore ini mencoba mencicipi resep masakan resto yang katanya lumayan enak itu. Namun saat aku mau makan saat itu juga fikiran akan terbang menembus awan mayapada. Oh Betapa kurangajarnya aku, aku makan enak sementara ibu bapakku hanya makan nasi. Oh Betapa tidak sopannya aku, aku makan enak sementara Rosululloh SAW pun hanya makan kurma. Entah kenapa fikiran ini menyelinap dan terus meneriakiku dengan rasa ketidakpantasan. Aku mohon izin sebab hari ini aku akan makan enak. Maafkan anakmu ini Pak... Bu...
Aku makan tidak sendirian sebab aku ditemani segerombolan teman. Ada tujuh orang. Semua tampak sumringah dan nyaman apalagi makan di tempat yang asri dan sejuk semacam ini. Ada yang sibuk foto menu spesial. Ada yang sibuk tag teman di media sosial. Nyaris semuanya sedang melakukan pencitraan kelas teri sebab kami hanya makan disini setahun sekali. Itupun kalau lagi dapat bonusan. Hahahaha.
Aku lain lagi dari awal aku memang sudah males upload-upload yang begituan. Pandanganku tertuju ke tempat sebelah. Ada dua orang. Kelihatannya pasangan. Aneh! Lucu! Yang satu pantasnya disebut gadis SMA sedangkan Bapak-bapak berkumis tipis berpakaian batik menemani dengan manja. Mesra sekali meskipun aku melihat agak tidak mecing dan mengherankan.
Busyet! Otak liarku muncul kembali. Apa boleh buat aku harus terus mengikuti akal ini. Aku terbang menembus akal Gadis SMA itu. Aku mencoba membaca teka-teki sampai pecah gelas di depanku sebab aura gelap begitu sangat mencekam. Sampai-sampai tangan kananku terkena pecahan gelas yang kini berserakan siap melukai siapa saja yang menginjaknya. Bukankah lenggokkan ritmis itu bisa mencuci amal kita?
Ada Drakula merah berbisik pada gadis itu..
"Tenang saja.. lagian tidak ada yang tahu. Aman kok kan pakai k*nd*m. Yang penting kamu enak duit banyak"
"Persetan dengan dosa! Mumpung masih muda bebas hidup ini dong"
Sementara itu, Lelaki berjubah putih berjenggot lebat pun membisiki gadis itu..
"Ingat dosa bahwa setiap perbuatan akan ada balasannya, jadilah orang baik. Kamu belum terlambat kok, Gak usah malu sebab keinginanmu untuk bertaubat itu akan menggugurkan dosa-dosamu selama ini"
Fikiran gadis itu menyelinap dan berbicara membalas..