Menyiapkan pembelajar salah satunya adalah dengan memberikan nutrisi yang tepat untuk otak. Nutrisi, gen, dan lingkungan adalah tiga faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kognitif. Peran nutrisi yang baik dalam perkembangan kognitif anak dan pembelajaran adalah penting. Cobalah untuk memperhatikan dengan jeli kebutuhan gizi dan nutrisi untuk anak. Selain itu, ada baiknya pula memasukan jenis makanan terbaik berikut ini. Makanan yang dijuluki "Brain Food" ini diyakini dapat merangsang pertumbuhan sel-sel otak, memperbaiki fungsinya, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi berpikir anak-anak.
Menurut ahli nutrisi dari detroit, otak adalah organ yang sangat kelaparan. Otak juga merupakan organ yang pertama menyerap nutrisi makanan yang kita konsumsi. Pemilihan makanan tentunya akan sangat membantu meningkatkan pertumbuhan, memperbaiki fungsi otak, memori, dan konsentrasi. Oleh karena itu, konsumsi junk-food itu selain tidak baik untuk kesehatan juga gak baik buat otak karena dia tidak memiliki nutrisi yang cukup untuk otak yang selalu kelaparan.
Ada banyak jenis makanan yang dapat membantu memaksimalkan kerja otak.
Ikan Salmon
Ikan berlemak seperti salmon merupakan sumber terbaik asam lemak omega-3, DHA dan EPAyang keduanya penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak. Riset terbaru juga menunjukkan bahwa orang yang memperoleh asupan asam lemak lebih banyak memiliki pikiran lebih tajam dan mencatat hasil memuaskan dalam uji kemampuan. Selain Salmon, ikan tuna juga punya kandungan omega-3 yang tinggi, begitu juga dengan ikan laut lain. Menurut para ahli walaupun tuna mengandung asam omega-3, namun ikan ini tidaklah sekaya salmon.
Telur
Telur dikenal sebagai sumber penting protein yang relatif murah dan harganya cukup terjangkau. Bagian kuning telur ternyata padat akan kandungan kolin, suatu zat yang dapat membantu perkembangan memori atau daya ingat.
Selai kacang
Kacang tanah dan selai kacang merupakan salah satu sumber vitamin E. Vitamin ini merupakan antioksidan yang dapat melindungi membran-membran sel saraf. Bersama thiamin, vitamin E membantu otak dan sistem saraf dalam penggunaan glukosa untuk kebutuhan energi.
Gandum murni
Otak membutuhkan suplai atau sediaan glukosa dari tubuh yang sifatnya konstan. Gandum murni memiliki kemampuan untuk mendukung kebutuhan tersebut. Serat yang terkandung dalam gandum murni dapat membantu mengatur pelepasan glukosa dalam tubuh. Gandum juga mengandung vitamin B yang berfungsi memelihara kesehatan sistem saraf.