Lihat ke Halaman Asli

Luthfan Aufar

Mahasiswa FISIP Uhamka

Maafkan.......

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Shock aku membaca bm dari dia yang isinya " San kamu cari pacar lagi sana,aku ga papa,buat pembanding,supaya kamu bisa berubah" . Haaaah?? gila kamu,emang ada ya cewek yang nyuruh pacarnya nyari pacar lagi? Kamu ga lagi sakit kan ta? ujarku. Ita dengan santai menjawab "ya ga papa,kan buat pembanding,biar kamu tau gimana punya pacar lagi. Gila kamu ta,hati bukan mainan ta,kamu ga kepikiran gimana hati cewek lain yang aku pacarin,kamu ga mikir perasaan kamu kalau aku punya pacar lagi. Aku ga mau ta!. Ide kamu gila banget sih ta!. Aku cuma mau setia sama satu cewek,kamu.

Aku mulai berpikir keras,kenapa Ita punya ide gila kayak gitu. Apa dia sudah bosen? Apa dia sudah punya pacar baru? Beginikah yang namanya pacaran? Aku memang seorang cowok yang baru pertama kali pacaran. Cowok yang jatuh cintanya kebangetan dengan seorang cewek yang bernama Ita. Cowok yang selalu setia untuk satu cintanya. Cowok yang cemburunya keterlaluan banget,curigaan terus. Sampai sampai Ita selalu ga pernah nyaman sama aku. Beginilah cintaku.

16 bulan cinta ku pertahankan,ku perjuangkan untuk seorang Ita. Tiada hari tanpa berantem. Aku memang  cowok  yang cemburu buta. Pacarku memang cantik sekali. Di pikiranku pasti ada saja cowok lain yang mendekati pacar aku itu. Makanya di setiap hari itu juga api cemburuku selalu terbakar. Aku selalu berusaha untuk memberikan apa yang terbaik aku berikan buat Ita. Aku tidak ingin kehilangan dirinya. Aku sudah nyaman dengannya. Walaupun ada beberapa perhatian dari cewek lain yang di berikan buatku. Buatku Ita adalah pacar terindah,tercantik dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Saat ini banyak yang sudah berubah dari Ita cintaku. Entah karena apa,bosan kah Ita dengan perjalanan cinta ini? Tapi adakah Cinta mengenal Rasa Bosan? Aku tak pernah tau,karena aku selalu setia dengan satu nama di hatiku "Ita". Aku tak pernah bosan,jenuh ataupun lelah walaupun banyak sekali angin ribut,topan badai yang selalu datang setiap hari. Buatku "setia dan kejujuran" itu komitmen. Ketika aku sudah memilih maka aku harus bertanggung jawab atas pilihanku dengan segala resikonya. Aku berusaha keras berpikir apakah benar cinta itu mengenal rasa bosan. Kalaupun iya kenapa harus ada kata menjalaninya bersama sama merasakan suka duka,senang susah,ketawa sedih,dan semua keadaan yang membuat kita saling cinta.

Apa harus aku menuruti permintaan Ita yang aku anggap gila itu? Aku harus mencari pacar lagi,dengan alasan supaya aku tau watak dan sifat cewek lain yang ga cuma Ita saja. Apa dia rela aku mencari cewek lain? Apa iya ada cewek yang berpikiran aneh aneh gitu selain Ita? Bagaimanapun menurut aku cewek normalnya pasti punya rasa cemburu. Normalnya cewek ga akan rela berbagi cowoknya dengan cewek lain. Ide gila Ita terus membuatku berpikir. Mungkinkah cintaku harus kandas karena permintaan aneh aneh Ita. Mungkinkah Ita sudah mempunyai cowok baru lain? Aku bukan cowok yang bisa dengan mudah mencari cinta yang lain. Buatku cinta itu adalah agung. Sekalipun itu hanya pacaran. Karena dari sini aku belajar bagaimana belajar untuk sebuah Kesetiaan yang akan aku bawa nanti kelak.

Ita cintaku

Aku tidak akan mampu untuk menduakan cintamu,aku tak kan sanggup menyakiti hatimu dengan menghadirkan cewek lain di hatiku seperti yang kamu minta. Kalaupun memang kamu sudah mencapai titk jenuh dan bosan dalam hubungan kita,lebih baik aku berhenti berharap dari cintamu. Aku akan mundur perlahan lahan dari kehidupanmu. Aku tidak akan menyakiti hati kamu. Kamupun bisa mencari cinta yang lain yang membuat kamu merasa nyaman. Kesetiaan dan kejujuran itu sangat penting buat sebuah hubungan walaupun hanya sebatas pacaran. Karena itu semua modal buat perjalanan cinta ke depannya.

Ita cintaku,

Maaf aku tak bisa memenuhi keinginanmu untuk menduakan cintamu. Biarkan aku tetap mencintaimu walau hanya dalam diamku. Terimakasih Ita yang telah mengajariku arti sebuah cinta,setia dan kejujuran. Semoga kamu mendapatkan cinta yang kamu inginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline