Pemahaman kita tentang teori keterikatan sangat dipengaruhi oleh karya awal para peneliti seperti John Bowlby dan Mary Ainsworth. Saat ini, para peneliti menyadari bahwa hubungan awal yang dimiliki anak-anak dengan pengasuhnya memainkan peran penting dalam perkembangan yang sehat.
Mulai muncul gagasan bahwa ikatan emosional awal dengan pengasuh kita berdampak pada hubungan kita di masa depan—menjelajahi empat attachment style berbeda yang mempengaruhi cara kita menghadapi konflik hubungan dan harapan kita akan keintiman romantis.
Memahami bagaimana attachment style Anda membentuk dan mempengaruhi hubungan intim Anda dapat membantu Anda memahami perilaku sendiri, bagaimana Anda memandang pasangan Anda, dan bagaimana Anda merespons keintiman. Mengidentifikasi pola-pola ini kemudian dapat membantu Anda mengklarifikasi apa yang Anda butuhkan dalam suatu hubungan dan cara terbaik untuk mengatasi masalah.
Sementara attachment style sebagian besar dibentuk oleh hubungan bayi dengan pengasuh utama, terutama selama tahun pertama, penting untuk diperhatikan bahwa kekuatan keterikatan tidak semata-mata didasarkan pada tingkat cinta orang tua atau kualitas pengasuhan yang diterima bayi. Sebaliknya, keterikatan didasarkan pada komunikasi emosional nonverbal yang dikembangkan antara pengasuh dan bayi.
Keberhasilan attachment tidak dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi seperti kekayaan, pendidikan, etnis, atau budaya. Attachment style tertentu bukanlah alasan orang dewasa untuk menyalahkan semua masalah hubungan Anda kepada orang tua atau pengasuh Anda. Kepribadian dan pengalaman intervensi Anda selama masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa juga dapat berperan dalam membentuk attachment style Anda.
Attachment style kita yang terbentuk dalam 5 tahun pertama itu ternyata memiliki dampak yang bertahan lama, termasuk pada hubungan asmara kita. Yuk, kita cari tahu lebih lanjut.
1. Secure
Bagi orang-orang dengan tipe attachment ini hubungan bagaikan berjalan-jalan di taman, mereka tidak mengalami kesulitan dalam menunjukkan emosi dan kasih sayang sambil mempertahankan rasa independent agar hubungannya tidak menjadi sesuatu yang menguras tenaga. Pada umumnya orang-orang dengan tipe attachment ini dapat mengatasi dan move on dari konflik dengan mudah.
Mereka bukan tipe orang yang membaca pesan-pesan pada handphone pasangannya atau panik saat pasangannya tidak ada kabar. Lebih dari itu, orang yang memiliki tipe attachment secure bisa mempertahankan keseimbangan emosional dan mencari cara sehat untuk menangani konflik dalam hubungan. Saat berhadapan dengan komplikasi dalam hubungan tersebut dirinya cukup tangguh untuk bangkit lagi.
Tipe attachment secure terbentuk saat anak-anak ketika pengasuh atau caregiver sensitif memberi dukungan yang dibutuhkan anak sambil tetap memberikan anak tersebut ruang untuk mengembangkan otonomi mereka sendiri.
Saat orang tua atau caregiver mengenali dan memahami kebutuhan anak mereka secara terus-menerus, anak tersebut akan percaya pengasuh atau orang tuanya ada untuk mereka. Fondasi yang kuat itu membuat anak itu menjadi tenang di hadapan konflik dan percaya diri.