Lihat ke Halaman Asli

Peluang dan Tantangan dalam Penghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)

Diperbarui: 14 Februari 2016   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini harus benar-benar kita mempersiapkan diri, baik itu dalam bidang pendidikan, sosial, tentu saja dalam bidang ekonomi itu sendiri dan lain-lain sebagainya. Persiapan mental juga harus siap dan emosi supaya bisa menerima segala resiko yang dihadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut. Ekonomi memegang erat peranan yang sangat penting berlangsungnya hidup suatu bangsa dan negara. Terutama di negara-negara ASEAN ini, banyak peluang dan persaingan yang begitu ketat. Sehingga orang-orang atau masyarakat ASEAN ini berbondong-bondong berupaya untuk berwirausaha dan menghasilkan yang terbaik dan pasti membanggakan negaranya itu sendiri. Masyarakat Ekonomi Asean bisa dikatakan sebagai ajang perlombaan, dimana orang-orang tersebut mengeluarkan kreatifitasnya, kualitasnya dan berpeluang dijenjang karir kesuksesannya. Baik itu dalam bidang kesenian, kreatifitas, keindahan pada negaranya (pariwisata), untuk menarik hati seorang konsumen atau tourism. 

Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini, kita seorang berwirausaha harus menciptakan produk-produk yang menarik di mata masyarakat. Yah tentu saja produk yang berkualitas, harga terjangkau, sehingga orang-orang dapat menilai yang mana lebih bagus diantara lainnya. Disinilah dunia persaingan yang menarik, dimana kita bisa mengeluarkan ide-ide kreatif kita dan menciptakan hal-hal baru yang bisa menginspirasi masyarakat diluar sana. Adanya Masyarakat Ekonomi Asean ini tentu saja tidaklah mudah. Banyak orang-orang yang di dalamnya orang-orang yang begitu hebat dan kreatif. Nah disinilah kita memperbaiki kualitas diri kita masing-masing, seperti seorang entrepreneurship harus memperbaiki sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan kemampuan melalui mutu pendidikan sehingga bisa percaya diri untuk bersaing dengan bangsa lain, harus mempunyai daya saing yang kuat, persiapan yang matang, sehingga produk-produk dalam negeri akan menjadi lebih baik dan mampu memanfaatkan masyarakat ekonomi asean (MEA) untuk kepentingan bersama.

Beberapa rencana yang dibuat sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing di bidang industri antara lain adalah dengan menguatkan struktur industri dan meningkatkan iklim industri. Selain itu, pemerintah juga akan mengupayakan pemberian pelantikan berbasis kompetensi sebagai upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk menghadapi persaingan dengan SDM dari negara lain. Acara juga ini bertepatan dengan penerimaan mahasiswa baru pascasarjana batch kelima.

Adanya pasar bebas tersebut membuka kesempatan dan persaingan pada pasar barang dan jasa, pasar investasi, pasar modal dan pasar tenaga kerja. Dalam hal ini Indonesia merupakan salah satu negara populasinya terbesar di kawasan ASEAN, yang mana masyarakatnya Heterogen dengan berbagai jenis suku, bahasa dan adat istiadat dan dilimpahi banyak sumber daya alam yang terhampar dari sabang sampai Merauke. Indonesia mempunyai kekuatan ekonomi yang cukup bagus, pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia setelah India. Ini akan menjadi modal yang penting untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia menuju ASEAN Economic Community (AEC) Tahun 2015.

Tantangan utama dalam bisnis di era ASEAN Economic Community 2015 adalah meningkatkan kemampuan SDM mengenai daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor industri dan jasa pada tingkat persaingan global. Organisasi pun dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang memuaskan (customer satisfaction) serta nilai pelayanan itu sendiri (customer value). Diperlukannya pengembangan SDM berbasis kompetensi ini dilakukan agar dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi berdasarkan kinerja yang ditetapkan.

Ibarat pisau bermata dua manfaat dari implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) itu bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia tentu tergantung pada cara menyikapi era pasar bebas tersebut. 

TERIMA KASIH 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline