Wabah Corona belum berakhir walaupun pemerintah sudah memprogramkan new normal. Banyak pelajaran dari wabah Virus asal China itu. Terutama yang terkait pola hidup sehat.
Sebagaimana yang kita ketahui. Sejak awal wabah banyak pendapat, pesan, dan nasehat tentang pola hidup sehat yang berhubungan dengan cara pencegahan dan pengobatan Covid 19.
Respon masyarakat pun beragam. Tidak semua sama menerima anjuran kesehatan tersebut walaupun berada di daerah yang sama. Berdasarkan pengamatan penulis, dalam merespon protokol kesehatan atau pesan hidup sehat, masyarakat terbagi menjadi 5 kelompok yaitu :
Pertama, Masyarakat Cuek. Mereka tidak memperdulikan himbauan kesehatan terkait Corona. Mereka mengabaikan protokol kesehatan.
Terlebih, bagi mereka yang mempercayai bahwa wabah Corona ini hanyalah konspirasi.
Kedua, Masyarakat Taat Protokol. Mereka mengikuti protokol kesehatan. Menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak, dan berdiam diri di rumah.
Kelompok ini mengikuti prosedur perlindungan diri dari luar tubuh. Namun, untuk melindungi diri dari dalam tubuh yaitu dengan memperbaiki pola makan dan hidup sehat mereka masih tergolong cuek.
Ketiga, Masyarakat Sadar Sehat. Mereka mengikuti protokol kesehatan sebagaimana yang dilakukan kelompok kedua. Bukan hanya itu, mereka juga memperbaiki pola makan dan mengikuti pola hidup sehat. Bahkan, diantara mereka ada yang sudah melakukannya jauh sebelum wabah ini datang. Sehingga bagi mereka menjalankan protokol kesehatan sudah hal yang biasa, terutama yang terkait pola makan.
Mereka yang telah terbiasa itu tubuhnya sudah memiliki sistem imun tersendiri yang terbentuk dari makanan sehat yang mereka konsumsi dan pola hidup sehat yang ditekuninya.
Adapun yang baru masuk kelompok ini tubuhnya masih dalam proses penyesuaian. Sehingga tidak sedikit dari mereka yang mengonsumsi asupan tambahan suplemen non alami, seperti permen vitamin C.
Keempat, Masyarakat Semi Religius. Mereka ada yang masuk di kelompok kedua, dan ada juga yang di kelompok ketiga. Namun, selain menjalankan protokol kesehatan atau pola hidup sehat, mereka juga menggunakan cara religius untuk melindungi diri mereka dari wabah penyakit.