Menulis adalah perkerjaan yang mudah dan mulia. Semua kita yang bisa baca tulisan ini pastinya bisa menulis Dan tentu kemuliaan yang akan diperoleh nya tergantung materi yang ditulis nya, apakah materi yang positif atau negatif. Dan balasan yang akan diperoleh nya juga tergantung dari niat si penulis. "innamal 'amalu bin niat".
Ketika saya mengikuti perkuliahan tentang metode penelitian, sebuah perkuliahan untuk persiapan menulis tesis pada program pasca sarjana dikampus saya kuliah. Dosen pengampu mata kuliah tersebut mengatakan sebuah kalimat singkat yang membuat saya untuk memikirkan nya sepanjang perjalanan pulang dari Bekasi menuju rumah saya di Ciracas Jakarta Timur.
Kalimat singkat yang disampaikan sang doktor kepada saya dan rekan - rekan mahasiswa yang ada didalam kelas "Menulislah Seperti Sholat". Sayang beliau tidak menjelaskan secara detail apa maksud ungkapan tersebut. Maka, karena saya suka menulis, jadilah saya merenungi ungkapan tersebut sepanjang perjalanan pulang. Prinsip saya, namanya ungkapan, pasti bisa terungkap maknanya jika kita mau memikirkan nya.
Setelah merenung. Akhirnya saya mendapati setetes hikmah dari perkataan dosen saya tersebut. Jadi yang dimaksud. "Menulislah Seperti Sholat " menurut pikiran saya yang terbatas adalah sebagai berikut :
Pertama : Orang sholat diharuskan dalam keadaan bersih jasmani dan rohani. Maka, begitu juga dengan menulis. Sebuah ide tulisan akan mudah terangkai menjadi kata - kata, tersusun menjadi kalimat ketika lingkungan sekitar tempat kita menulis dalam keadaan bersih dari suara - suara bising yang mengganggu konsentrasi menulis. Dan suasana batin kita juga dalam keadaan bersih dari persoalan - persoalan dan perasaan - perasaan yang membuat pikiran dan perasaan kita tidak tenang untuk menulis. Ketika keadaan eksternal dan internal tubuh dalam keadaan bersih, tenang, maka dipastikan kita dapat menulis dengan baik.
Kedua : Sholat menghadap arah kiblat. Maka didalam menulis pun kita diharuskan untuk menentukan sasaran pembaca tulisan kita. Tulisan yang kita buat untuk ke satu arah kah, atau berbagai arah kalangan pembaca. Tulisan yang di arahkan untuk anak - anak tentu narasi nya berbeda dengan tulisan untuk kalangan dewasa, terlebih untuk kalangan ilmuwan.
Ketiga : Sholat harus dengan niat tulus karena Alloh swt. Di dalam menulis, agar tulisan kita bernilai ibadah dan menghasilkan pahala yang terus mengalir maka harus kita niatkan MENULIS KARENA MENGHARAPKAN KERIDHOAN ALLOH SEMATA . Niat ini penting,harus dihadirkan di awal menulis. Jangan sampai, sudah panjang - panjang menulis hingga bermenit - menit, bahkan hingga berjam - jam, atau ber hari - hari hingga berganti bulan, tetapi tidak ada nilai dihadapan Alloh swt karena salah niat.
Ke empat : Sholat dikerjakan dengan tertib, dimulai dengan takbir di akhiri dengan salam. Begitu juga dalam menulis, harus sistematis. Ada pembuka, inti dan penutup.
Kelima : Sholat itu dikerjakan dengan tumaninah, tidak terburu - buru, penuh penghayatan. Demikian juga dengan menulis, harus dikerjakan dengan tenang, penuh penghayatan, tidak tergesa - gesa karena ingin segera selesai. Kata perkata dihayati agar pas menjadi rangkaian kalimat.
Ke enam : Sholat adalah mengingat dengan mereview bacaan sesuai tuntunan syariat, termasuk mereview bacaan Alqur'an. Menulis juga adalah mengingat, yaitu mengingat kata, kalimat dan teori yang pernah kita baca untuk kita tuangkan ke dalam tulisan. Karena nya seorang penulis yang baik adalah seorang pembaca yang baik. Bagi seorang yang ingin menekuni kegiatan menulis, wajib untuk rajin membaca buku. Sebagaimana seorang yang ingin sholat nya berkualitas wajib memperbaiki kualitas dan kuantitas bacaan Alqur'an nya.
Ke tujuh : Sholat dikerjakan dengan khusu. Fokuslah menulis, abaikan suara - suara bising yang mengomentari kegiatan menulis kita yang kita dengar. Tulisan kita di cuekin, terus saja fokus menulis, karena kita menulis karena Alloh swt bukan untuk memperoleh pujian manusia. Tulisan kita di kritik, terimalah karena itu yang membuat kita dapat terus memperbaiki kualitas diri kita.