Lihat ke Halaman Asli

Aura

TERVERIFIKASI

Pekerja lepas

Memperoleh Vaksin Booster Covid-19 di Puskesmas Terdekat

Diperbarui: 28 Januari 2022   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi vaksin Covid-19.(SHUTTERSTOCK/ M-FOTO)

Ketika pertama kali pemerintah RI memutuskan bahwa vaksin booster akan didistribusikan secara gratis, saya membayangkan prosesnya akan serba menunggu dan merepotkan. Ternyata, bayangan itu sepenuhnya tidak benar.

Saya memperoleh vaksin booster di puskesmas terdekat dengan mengantre di tak lebih dari setengah jam di hari H, dengan persyaratan hanya fotokopi KTP serta tiket vaksin booster di aplikasi Pedulilindungi.

Detil tiket vaksin dapat dilihat di dalam aplikasi Pedulilindungi. Klik icon di pojok kiri atas, kemudian pilih opsi "Riwayat dan Tiket Vaksin". 

Di puskesmas, tiket itulah yang ditunjukkan ketika pertama kali mendaftarkan diri.

Di puskesmas lain, tentu saja prosesnya tidak akan sama, tetapi untuk gambaran besarnya, saya urutkan proses untuk memperoleh vaksin booster Pfizer di puskesmas terdekat.

  • Saya menunjukkan tiket vaksin digital di aplikasi Pedulilindungi kepada petugas. Petugas mengecek kesesuaian orang yang datang dengan data di aplikasi.
  • Saya diberi formulir dan diminta mengisi buku tamu.
  • Saya mengisi formulir  berisi data kependudukan dan riwayat kesehatan umum. Di balik lembar tersebut, ada surat pernyataan bersedia divaksin yang harus diisi juga.
  • Formulir diberikan pada petugas meja screening kesehatan. Saya menunggu nama dipanggil.
  • Screening dilakukan: tensi darah, wawancara riwayat kesehatan yang lebih detil, terutama terkait efek samping vaksin terakhir, minimal 6 bulan sebelumnya.
  • Petugas screening memberikan dokumen saya pada petugas pemberi vaksin. Saya menunggu nama dipanggil lagi.
  • Nama dipanggil, vaksin pun diberikan.
  • Saya diminta duduk untuk observasi. Pada tahap ini, saya melihat bahwa petugas sambil melakukan pendataan.
  • Sertifikat vaksin booster keluar dalam bentuk print out.

Meja pendaftaran dan pengambilan formulir di puskesmas. Dokumentasi pribadi.

Di puskesmas yang saya datangi, petugas memberlakukan antrean yang konsisten dan petugas sangat sigap dalam memberi informasi. 

Saya pikir pendistribusian vaksin booster pada periode ini memang sangat mengandalkan inisiatif masing-masing orang.

Memang, kabar tentang vaksin booster gratis sudah beredar sejak awal Januari, tetapi bagaimana caranya? 

Hmm... Mungkin masih banyak orang akan bingung karena sejauh yang saya tangkap, sosialisasi vaksin booster sebagian besar terdapat di situs berita dan media sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline