https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/101x5:741x431/x/photo/2020/02/07/2640491481.jpg
A.A. AJENG MARTYA AMELYA
"Prodi AKUNTANSI FEB Unmas Denpasar"
Penyebaran Virus Corona yang begitu cepat menyebabkan para investor dari berbagai negara yang ada di belahan dunia mengalami kekhawatiran terhadap resesi ekonomi. Covid-19 telah membuat banyak mata rantai ekonomi dunia jadi terganggu.
Keganasan wabah Corona atau Covid-19 ini tidak hanya menyerang pada sisi kesehatan warga dunia. Namun virus ini ikut menggerus perekonomian global hingga merembet ke Indonesia dan penyebaran dari virus corona itu sendiri juga berdampak negatif bagi pasar modal.
Bukti nyatanya, Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) yang akhirnya mengalami penurunan yang begitu tajam. Semua yang terjadi berada di luar prediksi dan bukan hal yang mudah untuk dikendalikan. Bila sebelumnya rajin bertengger di posisi 5.000-an, IHSG akhirnya menyerah ke level yang lebih rendah yaitu 4.000.
"Secara regional semua turun mulai dari Taiwan, Thailand, Filipima, Malaysia, Hong Kong rata-rata menunjukan kinerja penurunan," ujar Deputi Komisioner Pengawasan pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Fakhri Hilmi, di Bogor, jawa Barat. Fakhri Hilmi juga mengatakan, hanya singapura, Jepang, Australia, Jones dan Korea Selatan Regional, yang mengalami kenaikan namun tidak begitu pesat. Yakni, Jepang 0,74 persen, Singapura sebesar 1,51 persen dan Korea Selatan 0,69 persen.
Saking parahnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mendadak sontak menghentikan perdagangan saham sementara (tranding halt). Langkah mendadak ini dilakukan demi menjaga pasar agar tidak terlalu parah mengalami gejolak. Penghentian sementara ini mengacu pada angka IHSG yang sudah susut 5 persen.
Disamping BEI telah melakukan tranding halt, Direksi BEI juga telah mengeluarkan kebijakan dimana memperketat kegiatan transaksi Short Selling. Short Selling sendiri adalah aksi jual saham yang dilakukan oleh investor dengan meminjam dana (on margin) atau saham yang belum dimiliki oleh sekuritas. Tujuannya agar para investor bisa membeli saham tersebut di harga yang murah. Biasanya strategi ini dipakai untuk mengambil untung saat pasar turun.
Lalu upaya apa yang perlu dilakukan agar saham pada pasar modal tidak mengalami penurunan yang lebih drastis lagi?
Dalam hal ini Kementrian BUMN telah menginstrupsikan untuk beberapa perusahaan pelat merah agar melakukan buyback saham. Hal ini dilakukan untuk merespons pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG).