Percakapan pendukung cagub kalah pilkada.
Percakapan ini terjadi di sebuah gubuk pematang persawahan antara Jati Swandito dengan Gatot Kumoro.
Kedua orang tersebut adalah penduduk desa Ngesong dan ikut provensi Osing di sebuah negara Ngalengko Dilogo.
Jati Swandito (JS) adalah seorang penggembala bebek yang perawakannya kumal lusuh nggilani pakai banget.
Sedang Gatot Kumoro (GK) adalah seorang tukang pencari belut di sawah yang habis dibajak atau bahasa jawanya diluku.
Keduanya adalah sahabat sejak kecil, sering mlintheng manuk perkutut bareng, ngetapel bajing bareng, bahkan suka ndodosi kacang tanah di sawah juga bareng, klo di kampung juga barengan nyuri mangga belakang rumah wak kaji.
Pokoke serba bareng, mungkin jika dilihat jaman internet sekarang, mereka akan digosipkan sebagai LGBT kampung barangkali, itu barang kali lho, entah lah piye kenyataane.
Percakapan sore itu di gubug sawah.
JS : Dab, kowe tadi nyoblos si mayor jagoanmu yo ?
GK : Jelas lah, dab... jagoan ane meski mayor kan bapaknya jendral.
JS : Lah, opo hubungane jendral bapaknya sama mayor, dab ? mayor ya tetap mayor saja.