Lihat ke Halaman Asli

Analisis 'Toksikologi' Pada 'Patalogi' Birokrasi di Tengah Digitalisasi

Diperbarui: 5 April 2022   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Ilustrasi Mata Sosial. dokpri

Analisis 'Toksikologi' Pada 'Patalogi' Birokrasi di Tengah Digitalisasi

Birokrasi yang sehat adalah birokrasi yang cerdas dalam memberikan pelayanan dan sarat etika serta suport system yang penuh jiwa pengabdian kepada publik, hal itu harus lahir dari kesadaran personal yang fundamental sebagai pengabdi pelayanan dalam fungsinya yang profesional.

Lebih jauh lagi, sangat otomatis jika birokrasi sehat maka pembangunan secara general pun akan sehat dan berjalan dengan baik, begitupun tatanan kehidupan sosial di wilayah administratif masing-masingnya.

Namun, jika birokrasi buruk, maka akan sangat berpengaruh pula banyak hambatan dan menjadi sangat tidak sehat, lingkungan sosial pun akan menjadi rusak dan ini akan sangat berpengaruh dalam pelayanan publik, sehingga semua hal hanya akan jadi permasalahan yang liar.

Di era digital ini, adalah kesempatan untuk menciptakan birokrasi agar lebih energik dan sehat dengan efesien dan terbuka, sehingga mampu memberi pelayanan yang prima dan penuh kesadaran yang absolut sebagai pelayan publik yang profesional.

Jika berbicara sehat dan tidak sehat, maka dalam sesuatu itu terindikasi ada sebuah penyebab dan yang sangat kursial sekali sehingga perlu analisa dan penanganan secara metodelogi yang teruji dan terukur.

Begitu pun dalam tubuh birokrasi, bisa terjadi patalogi yang sangat akut.

Dengan langkah strategis analisis, 'racun' atau bakteri dan penyebab lainnya yang menyebabkan tubuh birokrasi tersebut dikatakan sehat tau tidak sehat akan tertangani sejak dini.

Analisis ini bisa diaplikasikan dalam berbagai tempat dan objek dengan makna yang sesuai konteksnya yanga akan di analisa secara detail dengan metodelogi tertentu.

Analisis menurut KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline