Lihat ke Halaman Asli

Kebahagiaan Hidup Tidak Mesti Diukur dengan Tumpukan Harta

Diperbarui: 26 Maret 2022   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi Kang Tisna

Kang Tisna: Kebahagiaan hidup tidak mesti diukur dengan Tumpukan Harta

Hal yang wajar dan manusiawi kita akan merasa bahagia jika hidup kita serba ada, bahkan ini semua bisa bisa jadi harapan kita semua sebagai mahluk sosial.

Yupz! Kita wajib berusaha bekerja keras seolah kita akan hidup seribu tahun lagi, Tapi, eits!!! Kita juga harus beramal soleh seolah kita akan mati besok.

Pada dasarnya ga ada yang salah kalau kita menumpuk harta dan meraih kesuksesan dari hasil kerja keras dan dengan Izin Allah Subhanhu wa Ta'ala.

Namun, ada norma Agama, budaya, Sosial  dan negara agar kita memang berbuat amal kebaikan.

Yah pada intinya semua harus seimbang, antara Duniawi dan Ukhrowi, atau Dunia dan Akherat.

Yang pasti tetap semangat untuk berusaha agar sukses dan lebih baik lagi serta tetap berada dalam Ridho Allah Subhanhu wa ta'ala.

Sore ini saya berdiskusi dengan kang Tisna, bahwa pada intinya hidup itu dibikin enjoy dan dinikmati.

Kewajiban kita hanya berusaha dan segala sesuatunya adalah Allah Subhanhu wa ta'ala ah yang menentukan.

Yang terpenting kata kang Tisna itu adalah selalu berbuat baik dan memberi manfaat terhadap sesama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline