Lihat ke Halaman Asli

Rudi Handoko

Saya seorang anggota masyarakat biasa di Borneo Barat

Gila

Diperbarui: 26 April 2016   14:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Gila, terlalu banyak orang gila di dunia ini. Gila harta, gila jabatan, gila kuasa, dan sebujurnya memang gila hilang akal.

Cerita tentang gila... Dulu, dulu sekali ketika saya masih sering (pernah suka) baca, pernah saya terbaca tentang faham atau aliran atau tradisi bernama Malamatiyah. Suatu faham atau tradisi di kalangan ahli sufi, berisi kisah tentang orang-orang "gila." Malamatiyah, orang-orang gila yang seringkali melakukan amalan perbuatan yang menyimpang pada pandangan orang ramai, janggal dan sumbang di dalam adat, terkesan melanggar di aturan syara'. Orang-orang gila ini ternampak suka kedengan amalan munkar, mendekati fi'il maksiat dan aneh, bahkan betul-betul bertingkah laku gila. Misalkan suka mengunjungi tempat pelacuran, berkawan bercampur dengan penjahat, pemabuk, penzina, pencuri, hidup gembel dan sebagainya. Bukan hanya mendekati tempat-tempat maksiat, bahkan seakan ikut terlibat dan tenggelam dalam maksiat itu sendiri. Begitulah kira-kira gambarannya.

Namun, apakah mereka itu betul-betul bermaksiat, munkar dan gila? Nah, kunun inilah uniknya faham dan tradisi Malamatiyah. Mereka berbuat macam itu sejatinya untuk apa? Untuk dicela, untuk dimaki hamun dan tentu saja untuk dipandang rendah di mata manusia, sebagai pendosa, ahli maksiat, orang gila dan manusia hina. Mengapa? Sebab di situlah letak khasnya. Kunun, orang-orang macam ini, amat tak menyukai label, level dan kedudukan yang baik-baik. Mereka tak suka pada apa yang disandang, dipakai dan melekat, pada atribut-atribut yang dapat membuat mereka dikenal, bahkan dikenal kerna kebaikan, kealiman dan terpandang. Dengan kehinaan dan keburukan itulah, mereka ingin dunia mengenalnya. Sehingga selalu tersembunyi dan hijabnya tertutup melalui yang buruk rupa di mata dunia dan manusia itu. Sebab apa? Sebab orang-orang seperti itu terlampau takut dan khawatir, kebaikan, kealiman dan terpandangnya kerna amal perbuatan yang zahir, boleh merusakkan dan mengurangi asyik masyuqnya bersama Rabb-nya, bahkan menjerumuskan pada sifat-sifat buruk yang sulit dielakkan jika dah menjangkiti hati.

Namun, kerna "bahayanya" Malamatiyah, ramai pula yang mencelanya. Sebab perkara bathil, maksiat dan munkar yang didekati memang dapat mencelakakan pada pandangan awam. Tak boleh ditiru dan ditauladani secara kasat mata oleh umumnya manusia. Sulit difahami dan dimengerti kedengan akal budi. Bahaya sungguh bahaya... Tapi, selalu saja dan ada saja orang-orang khawas yang mengamalkannya. Tak tahulah kita siapa mereka, sebab itu dunianya "orang-orang gila," bahkan hanya orang-orang yang khas juga yang mengetahui jatidiri mereka.

Haaahhh, dunia memang banyak orang gila, dan gilalaah mereka. Yang pasti mereka tak masuk kategori gila harta, gila jabatan, gila kuasa, dan kawan-kawannya. Waspadalah dengan orang gila... :-)

[Tok Angah]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline