Lihat ke Halaman Asli

Rudi Handoko

Saya seorang anggota masyarakat biasa di Borneo Barat

Maafkan Kami Para "Ahlul Bid'ah," Masih Merayakan Mawlidan

Diperbarui: 22 Desember 2015   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Mawlid adalah bulan kegembiraan bagi kami. Di kalangan keluarga besar kami, jelang mengingati Mawlidar Rasul, maka kami akan saling menyumbang untuk persiapan acara merayakannya, apalagi bagi sesiapa yang memiliki kelebihan rezeki. Sumbangan itu bermacam ragam, ada yang menyumbang bahan makanan, beras, ayam, buah-buahan, uang dan tenaga.

Acara Mawlid biasanya diselenggarakan di tempat ahli keluarga tertua atau sesuai kesepakatan. Pada acara perayaan itu di-isi dengan acara mengaji, kemudian shalawatan dan membaca do'a termasuk do'a kepada ahli keluarga yang sudah tiada. Endingnya adalah tiba acara makan bersama. Segala kueh-mueh dan buah-buahan seperti dodol, cengkarok, cucur, bahulu, pisang, rambutan, nanas, semangka, dan sebagainya sedia ada.

Begitupun di Masjid-masjid dan Surau-surau tak luput pula merayakannya. Warga sekitarnya saling bahu membahu membuat kueh-mueh dan buah-buahan untuk hidangan jema'ah merayakan acara Mawlid. Biasanya di-isi pula dengan tausiyah seputar kemuliaan dan suri tauladan Rasulullah. Dilaksanakan pepagi hari sampai Dzuhur, atau lepas Ashar, atau lepas Isya. Kemeriahannya terasa...

Begitulah kami "Ahlul Bid'ah" merayakan Mawlidar Rasul. Semata-mata untuk takzim dan takrim mengingati lahirnya Baginda Rasul. Semoga Allah dan Rasulullah mengampuni dan mema'afkan "kenakalan" kami andaikata apa yang kami lakukan suatu kesalahan. Dan, mudah-mudahan saudara-saudara kami para "Ahlus Sunnah" pun tidak kecewa, kesal dan marah terhadap kami.

Tak perlu lagi men-cap kami "Ahlul Bid'ah," pun kami dah mengaku dengan jujur. Jadi (tolong) tak perlu dituding andaikata kami (menurut kalian) tak "sekaffah" kalian dalam memeluk agama ini. Sebab tudingan itu akan terasa menyakitkan, apalagi jika datang dari sesama saudara. Maafkan kami, maafkan kami... Maafkan kami. :-)

Allahumma Shalli Wa Sallim Wa Baarik 'ala Rasulillah, Wa Alihil Ath-har.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline