Lihat ke Halaman Asli

Rudi Handoko

Saya seorang anggota masyarakat biasa di Borneo Barat

Voltaire dan Frederick The Great

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sebuah cerita menarik yang pernah saya baca, yakni cerita tentang Voltaire dan Frederick The Great Raja Prussia. Saya tulis kembali cerita ini dengan narasi cerita ala saya…

Alkisah, syahdan suatu ketika Voltaire menghadiri jamuan Raja Prussia Frederick The Great. Jamuan itu adalah jamuan besar yang mengundang banyak Raja-raja, Pangeran-pangeran dan Bangsawan-bangsawan kelas tinggi Eropa masa itu, hanya Voltaire laah orang awam yang hadir pada jamuan itu.

Alhasil, di tengah kemeriahan jamuan, beberapa orang “besar” yang hadir merasa agak jengah alias kurang begitu suka dengan kehadiran seseorang, yang menurut mereka kurang pantas berada di acara jamuan nan mewah itu. Alasannya sederhana, Voltaire hanyalah orang biasa, bukan siapa-siapa, tiada berpangkat dan berkelas, bukan pula berketurunan kaum bangsawan, pokoknya tak masuk hitunganlaah dalam pergaulan ala borjuasi kaum bangsawan.

Kasak-kusuk itu sampai pada sang raja yang mengundang. Salah seorang pelayannya menyampaikan ketidak-sukaan sebagian undangan atas keberadaan Voltaire. Maka, di tengah jamuan yang meriah itu, sang raja Frederick The Great bertitah-berkata, “Kedudukan orang seperti Voltaire lebih tinggi daripada status dan kedudukan sekalian anak raja-raja.” (Cerita ini pernah saya baca dalam Buku Falsafah Hidup karya Buya Hamka).

Siapa Voltaire? Tentunya saya tak perlu ceritakan lagi, kalau masih belum kenal maka gugling saja pasti ketemu dengan salah satu filsuf dan pemikir besar dari Perancis ini. Dan karena kedudukannya selaku filsuf dan pemikir besar inilah yang membuat Raja Frederick The Great dari Prussia begitu menghormati dan menganggap status Voltaire jauh lebih terhormat dan berkelas ketimbang status anak raja-raja dan kaum bangsawan yang hanya “keberuntungan” mengandalkan status keturunan sebagai manusia kelas pertama.

Kebesaran dan kehormatan seorang Voltaire ada dan mengada pada dirinya karena eksistensinya sebagai cendekiawan, dikagumi dan dihormati karena pemikiran, kebijaksanaan dan jasanya pada ilmu pengetahuan serta filsafat, hal inilah yang dipandang amat sangat tinggi oleh sang raja.

Sosok Voltaire adalah gambaran manusia yang menjadi masyhur karena kediriannya dan dedikasinya pada ilmu, perkembangan pemikiran dan sumbangan pemikiran, yang seperti ini tentunya akan kekal dan selalu dikenang serta dijadikan referensi zaman ke zaman. Sosok Frederick The Great adalah sosok manusia yang respek pada kebijaksanaan yang tentunya didapat dengan bergaul dan berinteraksi dengan orang-orang bijak, pemimpin yang cerdas dan peduli, menghargai ilmu dan menghormati orang yang berilmu, karena sadar betul bahwa manusia-manusia seperti Voltaire laah yang akan menjadi sumber inspirasi dan kemajuan. Sedangkan sosok para orang “besar” yang memicingkan sebelah mata memandang orang-orang seperti Voltaire, mereka hanyalah orang-orang yang sepertinya “besar,” sepertinya “penting,” tapi sejatinya adalah kerdil.

Bagaimana dengan kita??? Mau pilih jadi yang mana???

Membanggakan status sosial, keturunan dan atau kebesaran diri serta jabatan, tapi sempit pemikiran dan pandangan serta penilaian. Atau berikhtiar menjadi seperti Voltaire dan atau seperti Frederick The Great…!?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline