Lihat ke Halaman Asli

A_Aldha

mahasiswa

10 Negara dengan Tingkat Obesitas Tertinggi di Dunia

Diperbarui: 7 Oktober 2024   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menurut WHO, obesitas adalah kondisi penumpukan lemak yang berlebihan dalam tubuh, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara asupan energi dan energi yang digunakan dalam waktu yang lama. Untuk orang dewasa, WHO mendefinisikan obesitas sebagai Indeks Massa Tubuh (IMT) yang lebih besar atau sama dengan 30. IMT dihitung dengan membagi berat badan (dalam kilogram) dengan tinggi badan kuadrat (dalam meter).

Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor yaitu genetik, lingkungan dan obat-obatan, dan hormonal. Berdasarkan data Riskesdas tentang analisis survei konsumsimakanan individu (SKMI, 2014) sebesar 40,7% masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan berlemak, 53,1% mengonsumsi makanan manis, 93,5%kurang konsumsi sayur dan buah, dan 26,1%aktivitas fisik kurang. Konsumsi sayur dan olahannya hanya sebesar 57,1 gram per orang per hari (dari anjuran 200-300 gram per orang per hari) dan kosumsi buah-buahan dan olahannya sebesar 33,5 gram per orang per hari (dari anjuran 3-5 penukar). Angka ini masih rendah sehingga belum mencukupi kebutuhan tubuh akan vitamin, mineral, dan serat.

 

Berikut adalah 10 negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia:

1.Tonga: 81,46%
2.Samoa Amerika: 81,42%
3.Samoa: 74,93%
4.Tokelau: 74,90%
5.Tuvalu: 73,17%
6.Kepulauan Cook: 73,11%
7.Nauru: 72,52%
8.Niue: 70,90%
9.Mesir: 58,99%
10.Negara Federasi Mikronesia: 57,45%

 

Obesitas dapat menyebabkan berbagai dampak kesehatan, seperti:
Penyakit jantung koroner
Diabetes melitus tipe 2
Hipertensi
Stroke
Asam urat dan gout
Kanker payudara
Perlemakan hati
Penyakit kandung empedu
Sleep apnea atau henti napas waktu tidur
Osteoarthritis

Obesitas berisiko 2 kali lipat mengakibatkan terjadinya Serangan jantung koroner, Stroke, Diabetes melitus (kencing manis), dan Hipertensi (tekanan darah tinggi). Obesitas berisiko 3 kali lipat terkena batu empedu. Obesitas juga berisiko mengakibatkan terjadinya sumbatan nafas ketika sedang tidur.

masyarakat dapat membantu mengendalikan obesitas dengan memberikan akses terhadap makanan sehat dan terjangkau serta tempat yang aman dan nyaman untuk beraktivitas fisik dapat berdampak pada obesitas. Untuk mengatasi obesitas, organisasi dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan komunitas, lingkungan, dan sistem yang mendukung gaya hidup sehat dan aktif bagi semua orang .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline