Lihat ke Halaman Asli

A Havizh Martius

Long life education

Nasib Si Mental Miskin

Diperbarui: 20 April 2023   07:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Banyak penguasa termasuk pejabat menyalahgunakan jabatannya dengan cara memanfaatkan fasilitas negara atau organisasi yang dikuasainya untuk keperluan di luar dinas bahkan untuk kepentingan pribadi keluarga atau orang dekatnya.

Biasanya berupa kendaraan beserta pendukungnya seperti BBM dan lain-lain, komputer, laptop, telepon dan lain sebagainya. Biasanya tujuannya adalah untuk penghematan namun ada juga untuk berlagak. Ini adalah aji mumpung, selagi berkuasa.

Jika tujuannya adalah untuk penghematan berarti itu berasal dari mental yang miskin. Pepatah nenek moyang " hemat pangkal kaya" masih menguasai alam pikiran bawah sadarnya.

Orang yang bermental miskin adalah orang yang takut kekurangan di masa depan. Dia menggantungkan hidupnya bukan kepada Tuhan tetapi kepada materi yang sedang dalam genggamannya.

Mental miskin bertolak belakang dengan keberlimpahan atau kekayaan. Dalam dunia kuantum mental miskin hanya akan mendatangkan kemiskinan juga.

Tidak mustahil si mental miskin dapat menghimpun materi yang banyak yang dianggap sebagai kekayaan (biasanya dengan cara tidak benar), namun materi yang dia kumpulkan itu tidak akan nyaman dan patuh kepadanya bahkan bisa melawan.

Akibatnya adalah materi itu tidak bermanfaat baginya bahkan dapat mencelakakannya, cepat atau lambat. Seperti mengakibatkan sakit, kecelakaan, perpecahan dengan sesama bahkan sampai ke anak cucu atau menghilang darinya lewat cara tertipu, dicuri, terbakar atau kehilangan lainnya. Yang lebih celaka lagi adalah menghilang bersamanya seperti Qarun. Hanya masalah waktu saja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline